Setahun Berada di Laut, Dua Nelayan Ini Diamankan karena Tak Tahu Ada Pandemi
Merdeka.com - Pandemi corona yang merebak sejak awal tahun 2020 lalu, sudah membuat seluruh dunia kewalahan. Di Indonesia sendiri, hingga saat ini kasus COVID-19 masih terus bertambah. Hal ini semakin membuat masyarakat khawatir.
Namun, ternyata tidak semua orang merasakan kekhawatiran akibat pandemi ini. Seperti yang dialami oleh dua nelayan asal Bitung, Sulawesi Selatan, Rivo dan Darius.
Seperti yang dilansir dari ANTARA, keduanya diamankan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di perairan Sorong, Selasa (19/5) karena tidak mengetahui ada pandemi virus corona di daratan karena hampir setahun hidup di laut.
Jarang Bertemu Daratan
Saat ditanya, Darius mengaku bersama Rivo telah bekerja sebagai pemancing ikan dasar di Bagan, perairan Sorong dan Tambrauw sejak 2018. Keduanya lebih banyak menghabiskan waktu di laut. Mereka berdua biasanya menginjak daratan empat atau bahkan enam bulan sekali.
"Kami berdua tinggal dan menjaga Bagan ikan yang terletak antara perairan Sorong dan Kabupaten Tambrauw. Empat kadang enam bulan sekali baru kami turun melihat daratan," ujar Darius, saat dimintai keterangan personel Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sorong.
Tidak Mengetahui Adanya Virus Corona
Kedua nelayan tradisional tersebut akhirnya diamankan tim satgas pengawasan moda transportasi laut dan mengakui tidak mengetahui adanya virus corona ini. Ia juga mengaku tidak mengetahui ada pembatasan wilayah untuk mencegah penyebaran virus corona."Minggu lalu kami ke daratan Kota Sorong baru mendengar orang-orang sekitar sebut-sebut ada virus corona. Saat menumpang kapal penampungan ikan kembali ke Bagan langsung diamankan petugas barulah kami tahu ada pembatasan aktivitas karena corona," ujarnya.
Diberi Penjelasan oleh Gugus Tugas
Petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sorong, Fenty, memberikan penjelasan kepada kedua nelayan tradisional tersebut tentang pandemi corona dan semua ketentuan penanganannya.Fenty juga mendata kedua nelayan tradisional tersebut dan membuat pernyataan untuk mereka agar karantina mandiri, serta tidak bepergian ke daerah lain selama masa pembatasan akses.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDulu nenek moyang mereka hidup nomaden di atas perahu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Kota Mataram jadi sorotan usai aksinya membuang sampah ke laut viral. Simak informasi selengkapnya.
Baca SelengkapnyaGejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.
Baca Selengkapnya