Merdeka.com - Personel Satuan Brimob Kepolisian Daerah Sumatra Utara bersama dengan Kepolisian Resor Belawan telah melakukan tindakan dan pengamanan terhadap pembobolan pipa minyak BBM milik PT Pertamina pada Senin (2/1).

Dalam giat pengamanan itu tidak ketahui pasti berapa jumlah pelaku yang diamankan oleh petugas. Adapun beberapa barang bukti yang ditemukan petugas berupa tong-tong besar yang diduga berisikan BBM.

Adanya oknum-oknum yang sengaja membocorkan pipa minyak itu akan berdampak pada penyaluran BBM kepada masyarakat khususnya di daerah Belawan.

Apresiasi Tindakan Petugas

PT Pertamina Patra Niaga Regionas Sumbagut memberikan apresiasi kepada personel Brimob Polda Sumut dan Polres Belawan dalam tindakan dan pengamanan Illegal Tapping atau pembobolan pipa minyak di kawasan Belawan.

"Terima kasih setinggi-tingginya kepada pihak kepolisian. Dalam hal ini personel Satuan Brimob Polda Sumut yang telah melakukan pengamanan dan penindakan terhadap pelaku," ucap Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria dilansir akun sosial media Humas Brimob Sumut (2/1).

Instagram/humasbrimobsumut ©2023 Merdeka.com

Menurut Satria, maraknya penyalahgunaan BBM ini mendorong pihaknya untuk melakukan koordinasi dan bersinergi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan aparat penegak hukum.

"Kami terus berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bersama-sama mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan BBM. Jika melihat ada indikasi penyalahgunaan BBM segera melaporkan ke aparat yang berwenang," terangnya.

Minta Dukungan

Instagram/humasbrimobsumut ©2023 Merdeka.com

Atas kejadian tersebut, Satria mengimbau dan meminta dukungan dari masyarakat dan pemuda setempat untuk memberikan edukasi bahaya dari pembobolan pipa minyak BBM, apalagi terjadi didekat lingkungan tempat tinggal.

Menurutnya, pembobolan pipa minyak secara sengaja bisa berakibat pencemaran lingkungan apabila terjadi kebocoran dan distribusi BBM ke masyarakat menjadi tidak maksimal.

"BBM ini mudah terbakar sehingga akan membahayakan lingkungan jika terekspos oleh api. Kami berharap Illegal Tapping ini tidak terjadi kembali," harap Satria.