Insiden Eskavator Terseret Longsor di Sumut Telan Korban, Ini Fakta Terbarunya
Merdeka.com - Curah hujan tinggi yang terjadi di Sumatra Utara (Sumut) membuat sejumlah wilayah di daerah ini terendam banjir dan tanah longsor. Seperti yang terjadi di Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, tanah longsor memakan korban jiwa.
Sebuah alat berat (escavator) bersama operatornya, Afwan Ritonga (38) terseret longsor ke dasar Sungai Batang Toru dari ketinggian tebing kurang lebih 200 meter.
"Lokasi kejadiannya di titik R26 wilayah kerja PLTA Batang Toru antara Lingkungan I, Kecamatan Batang Toru dan Aek Batang Paya, Kecamatan Sipirok," kata Camat Sipirok Sardin Hasibuan pada Sabtu (5/12). Melansir dari ANTARA, berikut fakta terkait insiden ini:
Kronologi Kejadian
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (4/12). Saat itu korban tengah membersihkan parit di titik R26 wilayah kerja PLTA Batang Bori yang tertimbun tanah material longsor.
Korban hendak kembali ke camp, di mana saat itu sedang turun hujan deras. Tiba-tiba terjadi longsor susulan yang mengakibatkan korban terseret bersama dengan eskavatornya dari atas tebing setinggi 200 meter ke dasar sungai yang airnya mengalir deras di antara Lingkungan I Batang Toru, dan Aek Batang Paya, Sipirok.
Kondisi Eskavator Saat Ditemukan
Setelah mengetahui kejadian ini, petugas gabungan langsung melakukan pencarian. Untuk eskavator titiknya sudah ditemukan, kondisinya dalam keadaan terbalik di dasar sungai. Sebagian kecil diduga rantai besi dari eskavator ini terlihat menyembul di atas permukaan air.
Pencarian Korban Terhambat Medan yang Sulit
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapanuli Selatan (Tapsel) menyatakan, kegiatan operasi pencarian terhadap korban sempat dihentikan sementara.Hal ini dikarenakan peralatan yang terbatas. Ditambah dengan lokasi jatuhnya eskavator yang cukup ekstrem. Untuk bisa menjangkau ke titik TKP, petugas harus sangat berhati-hati menggunakan tali karmantel ratusan meter karena jurang yang sangat curam.
Korban Belum Ditemukan hingga Kini
Pada pencarian hari kedua korban pada Minggu (6/12), kabin eskavator di dasar Sungai Batang Toru jadi fokus utama petugas. Nantinya jika korban belum juga ditemukan, Tim SAR akan lebih memperluas pencarian dengan menyisir aliran Sungai Batang Toru.Tim gabungan dalam operasi pencarian ini melibatkan puluhan personel gabungan Basarnas Medan dipimpin Rizal Rangkuti, unsur TNI, Polri, dan BPBD Tapanuli Selatan serta pihak perusahaan Syno Hydro, dan NSHE. Hingga saat ini, korban belum juga ditemukan dan masih dalam pencarian petugas.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaDKI menindak tegas oknum petugas UPS Badan Air yang dengan sengaja membuang sampah ke bantaran kali.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini Tim SAR gabungan berhasil menemukan tujuh jasad korban dan tersisa tiga korban di lokasi terjadinya longsor di Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Jumat (26/4).
Baca SelengkapnyaTim SAR hanya menemukan 7 dari 10 korban longsor tersebut
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaUntuk ancaman bencana longsor, disebutnya mengancam 22 kecamatan.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaBanjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
Baca Selengkapnya