Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dinkes Sumut Ungkap Tak Semua Warga Akan Divaksin, Ini Kriterianya

Dinkes Sumut Ungkap Tak Semua Warga Akan Divaksin, Ini Kriterianya Ilustrasi Vaksin Covid-19. ©2020 REUTERS

Merdeka.com - Sumatra Utara (Sumut) telah melakukan vaksinasi Covid-19 perdananya pada Kamis (14/1) lalu. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menjadi orang pertama yang menerima vaksin, disusul oleh sejumlah pejabat provinsi lainnya.

Sejumlah wilayah di Sumut, seperti Medan, Binjai, hingga Deliserdang pun sudah memulai vaksinasi pada Jumat (15/1). Selain itu, vaksinasi Covid-19 termin I ini juga diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

Namun, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan mengatakan, tidak semua orang akan menjadi penerima vaksin Covid-19. Melainkan hanya yang berasal dari masyarakat sebagai kelompok prioritas.

"Di antaranya adalah usia 18-59 tahun, tidak pernah terpapar COVID-19 (bukan penyintas-red), tidak memiliki komorbid dan pastinya tidak sedang sakit," katanya di Medan, Senin (18/1).

Melansir dari ANTARA, berikut informasi selengkapnya.

Tanpa Komorbid

Alwi menjelaskan, masyarakat yang bisa mendapatkan vaksin adalah mereka yang tidak memiliki komorbid. Komorbid tersebut umumnya adalah jenis penyakit berat, seperti ginjal, hipertensi, jantung dan lainnya.

Namun, bagi masyarakat yang memiliki riwayat diabetes melitus (DM) tapi masih terkontrol, vaksinasi itu masih dapat diberikan.

Dibawah Usia 60 Tahun

Vaksin Sinovac ini hanya dapat dilakukan pada masyarakat dengan batasan usia 59 tahun. Alwi mengakui, untuk vaksin Pfizer memang bisa diberikan pada usia 60 tahun ke atas, namun sejauh ini di Indonesia vaksinnya belum tersedia. "Jadi syaratnya itu sebetulnya tergantung dari jenis vaksinnya," jelasnya.

Penyintas Covid-19 Tak Jadi Prioritas

Bagi masyarakat yang sebelumnya pernah terpapar Covid-19 (penyintas), Alwi menyebutkan bahwa mereka masih boleh menerima vaksin Covid-19, hanya saja pemerintah belum memprioritaskan mereka, sebab penyintas telah memiliki kekebalan walaupun sedikit. "Karena yang mau dikejar yang belum ada kekebalan. Apa boleh penyintas divaksin ya boleh, tapi dia tidak prioritas. Artinya untuk yang gratis ini dia tidak dapat," katanya.

(mdk/far)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal

Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini
Ini Daftar Negara Paling Dermawan di Dunia, Indonesia Masuk Peringkat Pertama karena Alasan Ini

Tingkat kedermawanan global meningkat sejak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Kasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi

Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Kemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam

Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia
Kemenkes Sebut Pasien Covid-19 JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Pasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.

Baca Selengkapnya