Sepakbola Indonesia menuju kegelapan
Merdeka.com - Lagi-lagi lembar kelam sepakbola Indonesia terbuka. Di lapangan, tim nasional kalah 0-10 dari Bahrain. Tim U-21 kalah dari Brunei Darussalam. Di level liga, pecah jadi dua Liga Super (ISL) dan Liga Primer (IPL). Level organisasi ada yang berusaha menandingi PSSI, yaitu KPSI. Organisasi sepakbola Indonesia dituntut menyelesaikan persoalannya oleh Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) dengan deadline 15 Juni 2012.
Jelang deadline FIFA, cerita-cerita duka bukannya lenyap malah kembali muncul. Dari kalangan pemain, Senin (28/5), muncul ancaman mogok karena belum digaji. "Pemain dan tim pelatih masih kesulitan hidup layak. Itu karena, banyak klub gagal dalam memenuhi kewajiban membayarkan gaji. Terbukti, banyak klub ISL dan IPL yang tidak gajian lebih dari dua bulan," terang Presiden Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI),Ponaryo Astaman, kepada para wartawan di Jakarta.
APPI, ujar Ponaryo, meminta agar klub-klub segera memenuhi hak pesepakbola, termasuk izin kerja bagi pesepakbola asing yang telah disepakati dan diatur dalam kontrak selambat-lambatnya hingga 7 Juni.
"Apabila tidak ditepati, maka kami mogok bertanding. Kami akan melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan serta memberikan kekuasaan dan wewenang kepada APPI untuk melakukan pembicaraan dengan pihak klub yang bermasalah termasuk serta tidak terbatas dalam upaya hukum yang tegas sesuai dengan ketentuan dan hukum yang berlaku," tegasnya.
Ke depannya, Ponaryo berharap klub-klub dapat memberikan jaminan keberlangsungan operasional dan finansial klub, minimal satu musim. Sehingga, dilanjutkannya, para pesepakbola dapat fokus dalam menjalankan pekerjaannya.
Ketika persoalan pemain belum beres, di luar lapangan terjadi peristiwa tragis. Tiga suporter tewas usai laga ISL, Persija vs Persib. Salah satu suporter tewas, Lazuardi ternyata pendukung Persija. Korban lain, Rangga Cipta Nugraha diduga suporter Persib.
Banyak kalangan menyesalkan tragedi ini. "Saya prihatin dengan keadaan masyarakat kita yang tidak sportif dalam mendukung tim kebanggaannya dengan harus menimbulkan korban," kata anggota Komisi X DPR RI dari fraksi PDIP, Dedi Gumilar atau lebih dikenal dengan Miing saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin, (28/5).
"Jiwa olah raga tidak hanya mengedepankan emosional tetapi menjaga dan menghargai sportivitas," tambahnya. Dia mengharapkan polisi serius dalam hal antisipasi. "Jangan bergerak ketika korban sudah jatuh. Pada siapa kita berharap keamanan, kalau bukan pada kepolisian," harapnya.
Polisi berjanji serius menangani dan mengungkap kasus ini. "Sekali lagi ini kan masalah sosial, artinya seperti itu, berkembang terus, artinya bukan hanya di Indonesia, di negara maju seperti itu. Tapi intinya polisi serius apalagi dengan kematian ini, jadi target untuk mengungkapnya" ujar Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo. Apapun nanti hasil pengungkapan polisi, sepakbola Indonesia berjalan menuju kegelapan. Prestasi nol, lebih banyak kisruhnya.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSelebriti dan Pesepak Bola Indonesia: Hubungan Cinta yang Terjalin dan Terurai
Baca SelengkapnyaRombongan tersebut berhamburan mengejar pengguna lain yang terindikasi sebagai suporter sepakbola.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaSuporter bola memiliki peran penting dalam menyemangati tim kesayangan mereka.
Baca SelengkapnyaPengalaman jadi perempuan suporter sepak bola berkelindan dengan hal-hal seru, tapi juga dibersamai kejadian-kejadian tak mengenakkan.
Baca SelengkapnyaJokowi adalah bermain sepak bola dengan anak-anak di Lapangan Gamplong.
Baca SelengkapnyaMantan Pemain Timnas Indonesia Banting Setir Jadi Pembudidaya Ikan, Ajak Masyarakat Sukses Bersama
Baca SelengkapnyaSosok di balik suksesnya perkembangan sepak bola di Indonesia ini dulunya merupakan seorang pemain dan sudah memiliki ijazah dokter gigi.
Baca Selengkapnya