Cerita mistis di dunia sepakbola Indonesia
Merdeka.com - Salah seorang pemain legenda Persib era 1960-an, Emen Suwarman mengungkap cerita mistis di balik pertandingan sepakbola. Saat masih menjadi pemain, dia sempat jengkel karena kesulitan menendang bola ke gawang.
Saat bertanding, Emen mengaku banyak peluang yang seharusnya 100 persen menjadi sebuah gol. Namun tak disangka, arah bola malah berbelok atau mengenai tiang gawang. "Tak Masuk Akal," sahut Emen kepada merdeka.com, Sabtu (7/11).
Menurut Emen, memang bukan rahasia lagi apabila sepakbola nasional kerap dibumbui hal-hal berbau klenik. "Dulu pernah main Lawan tim asal Bogor, kita frustasi tidak bisa memasukkan gol. Ditembak depan gawang, bola malah terbang ke pinggir tidak bisa masuk ke gawang," tuturnya.
Supaya ilmu 'magic' lawannya luntur, Emen memberanikan diri untuk mengencingi sekitar gawang musuh saat waktu jeda pertandingan. Tak menunggu lama, timnya langsung sukses menjebol gawang lawan dan memenangkan pertandingan.
"Saya kencing saja di sudut corner, titik pinalti terus di gawang, setelah itu baru Persib bisa cetak dua gol," ungkapnya.
Pria kelahiran Majalengka ini pun tak menampik, sempat melakukan praktik klenik. Saat itu, dia mendatangi tiga 'orang pintar' dari Garut, Majalangka dan Tasikmalaya agar penampilannya kian memukau.
"Saya sengaja naik ke Gunung, dikasih darah ayam cemani, supaya saat membawa bola tidak takut," ungkapnya.
Percaya agar penampilannya menjadi tambah gemilang, usaha Emen mendatangi orang pintar tersebut juga untuk melakukan terapi cedera tulang kering yang dialaminya. Sebab, pada tahun 1962, dia mendapat terjangan keras salah satu pemain Persija Jakarta.
"Ya diobatinya di kampung, tidak sampai dioperasi. Hanya diusap sama ajengan sembuh langsung, saya percaya soalnya langsung lihat sendiri," ucapnya.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen Jenderal Polisi dan istri makan papeda di kampung sepak bola.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPemain legendaris Timnas Indonesia yang berposisi sebagai sayap ini dikenal dengan kelincahannya mengolah si kulit bundar saat berada di lapangan hijau.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut latar belakang keluarga pemain sepak bola Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaSepak terjang Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023 layak mendapatkan apresiasi.
Baca SelengkapnyaSalah satu klub sepak bola yang usianya sudah tidak muda lagi ini sempat melahirkan pemain-pemain lokal andalan Timnas Indonesia tahun 1950-an.
Baca SelengkapnyaMilo mengatakan ia bersedia melatih Persis karena punya visi yang sama meski durasi kontraknya hanya empat bulan.
Baca SelengkapnyaKlub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Baca Selengkapnya