Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tak Bisa Diam Belum Tentu Anak Hiperaktif, Ini Perbedaannya

Tak Bisa Diam Belum Tentu Anak Hiperaktif, Ini Perbedaannya Ilustrasi anak hiperaktif. Shutterstock/enciktat

Merdeka.com - Pada anak yang bergerak secara sangat aktif tiada henti, orangtua kerap menduga bahwa anak mereka hiperaktif. Padahal, anak yang terus aktif dan tidak bisa diam belum tentu hiperaktif.

Anak yang tidak bisa diam belum tentu hiperaktif. Perilaku berlari ke sana kemari belum tentu menandakan penyimpangan (hiperaktif), justru malah menunjukkan kenormalan (perilaku aktif) seperti disampaikan dokter spesialis anak Rumah Sakit Akademik UGM Yogyakarta, Ristantio.

"Anak itu memang harus begitu (wajar jika berlari ke sana kemari). (kalau) anak diam saja, (kita mesti waspada di mana) jangan-jangan kurang hormon tiroid atau mungkin anemia," kata Ristantio beberapa waktu lalu.

Dia juga mengatakan bahwa memang sulit membedakan anak aktif atau hiperaktif. Namun, hal yan perlu diketahui orangtua adalah anak hiperaktif cenderung memiliki sifat destruktif atau merusak.

Sementara, kata Ristantio, hal ini tidak dimiliki oleh anak-anak yang aktif biasa.

“Itu adalah cara 'kasar' untuk mencurigai bahwa itu adalah suatu hiperaktif. Ini hanya (terjadi pada sebagian) kecil, sebagain besar bocah berlarian ke sana kemari itu masih normal karena memang harus seperti itu," kata Ristantio seperti mengutip laman resmi UGM.

Bila menilik kata kunci aktivitas destruktif pada anak hiperaktif, bisa dilihat jika anak tersebut menyenggol suatu benda. Misalnya gelas kaca.

Ristantio menjelaskan bahwa pada anak yang hiperaktif ketika mendapati gelas yang ada di atas meja, dia malah sengaja menyenggol agar jatuh dan pecah.

Sementara itu, pada anak aktif yang menyenggol benda tertentu dan berakibat pecah akan kaget, terdiam, dan merasa bersalah kata Ristianto dalam talkshow kesehatan ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ yang disiarkan melalui kanal Youtube Rumah Sakit Akademik UGM.

Ketika orangtua mencurigai anak ke arah hiperaktif, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan pakar. Sehingga bisa dilakukan upaya terbaik agar kehidupan anak bisa optimal.

Anak Hiperaktif Bukan Berarti Tak Pintar

Perilaku hiperaktif pada anak memerlukan intervensi dari pakar agar perilakunya bisa terkontrol. Bila tidak dapat dikontrol hal ini bisa merugikan diri sendiri dan orang lain. Hal ini karena anak kadang tidak bisa memperkirakan dampak dari perilakunya seperti disampaikan psikolog anak Adiyanti.

Ia juga menuturkan, bahwa anak hiperaktif bukan berarti bodoh atau kurang pintar. Namun, karena dia tidak memusatkan perhatiannya dengan baik

"Anak hiperaktif berisiko tinggi untuk mengalami kegagalan dalam menjalankan tugas-tugas yang terstruktur sehingga ia membutuhkan keteraturan dan ketekunan berkesinambungan," katanya.

Lalu, dalam kehidupan sosial anak hiperaktif kesulitan dalam mempertahankan pertemanan.

Penyebab Anak Hiperaktif

Dokter spesialis anak jebolan Fakultas Kedokteran UGM, Ratih mengatakan anak hiperaktif terjadi akibat gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Kondisi ini terjadi pada 4-6 persen anak usia sekolah dan 2-4 persen pada usia dewasa. Kondisi ini lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Umumnya terlihat pada anak sebelum umur tujuh tahun

Ada tujuh faktor yang menjadi penyebab anak hiperaktif yakni faktor genetik, diet gula dan zat pengawet, pola asuh yang buruk, masalah keluarga, sekolah yang tidak efektif, adanya pengaruh rokok dan alkohol saat kehamilan, serta adanya perlukaan di otak.

Selain destruktif, orangtua harus mengetahui gejala anak hiperaktif ditandai dengan perilaku mudah frustrasi, mudah menangis, overaksi, dan cepat marah.

Selanjutnya, tampak pula pada rasa percaya diri yang rendah, sulit berteman, sulit beradaptasi, dan kurang matang secara sosial.

Maka memang penting anak hiperaktif mendapatkan intervensi yang tepat. Dibutuhkan terapi dari psikolog, dokter anak, tim tumbuh kembang anak, serta dukungan keluarga dan guru sekolah yang baik.

"Selain perlu terapi konseling dan obat-obatan, perlu ada peran orang tua dan sekolah dalam memberi pendidikan yang baik pada anak," katanya.

Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu
Penyebab Anak Hiperaktif dan Cara Mengatasinya, Orang Tua Wajib Tahu

Melihat perilaku anak yang tidak bisa diam, membuat orang tua kerap menduga anak hiperaktif. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
Apakah Perbedaan Ciri-ciri Anak Laki-laki dan Perempuan pada Masa Kanak-kanak? Begini Penjelasannya
Apakah Perbedaan Ciri-ciri Anak Laki-laki dan Perempuan pada Masa Kanak-kanak? Begini Penjelasannya

Dengan mengenal ciri-ciri anak perempuan dan anak laki-laki, Anda bisa menyesuaikan pola pengasuhan yang mendukung tumbuh kembangnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ketahui Tanda Kondisi Bayi Normal dan Sudah Cukup Diberi ASI
Ketahui Tanda Kondisi Bayi Normal dan Sudah Cukup Diberi ASI

Penting untuk mengetahui sejumlah kondisi ketika anak sudah diberi ASI secara cukup.

Baca Selengkapnya
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil
Dampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil

Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya

Baca Selengkapnya
Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya
Penyebab Anak Terlambat Bicara, Kenali Ciri-Cirinya

Keterlambatan bicara pada anak dapat dapat menjadi sumber kekhawatiran bagi orang tua.

Baca Selengkapnya
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari

Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.

Baca Selengkapnya
Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Munculnya Demam pada Anak
Tumbuh Gigi Bisa Menyebabkan Munculnya Demam pada Anak

Sejumlah kondisi kesehatan bisa menyebabkan demam pada anak, salah satunya adalah kondisi tumbuh gigi.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya Kecerdasan, 6 Hal Ini Juga Bisa Diturunkan Ayah pada Anak
Bukan Hanya Kecerdasan, 6 Hal Ini Juga Bisa Diturunkan Ayah pada Anak

Sejumlah kondisi bisa diturunkan pada anak oleh ayah karena genetik.

Baca Selengkapnya