Rokok lebih mematikan bagi perokok pasif
Merdeka.com - Rokok membunuh sekitar enam juta orang setiap tahun. Ironisnya, lebih dari 600.000 orang yang meninggal akibat rokok setiap tahunnya ditemukan tak pernah merokok. Mereka meninggal akibat menjadi perokok pasif dan terus menghirup asap rokok orang lain.
Ini adalah fakta ironis yang diberikan oleh World Health Organization (WHO). Berdasarkan Dr Ullas Batra dari New Delhi, sekitar 66 persen asap dari rokok tidak dihirup oleh perokok, melainkan masuk ke udara dan terhirup oleh orang lain di sekitarnya yang tidak merokok.
Menjadi perokok pasif lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan menjadi perokok aktif. Hal ini karena perokok pasif menghirup lebih banyak nikotin dan tar yang dikeluarkan oleh perokok aktif. Tak hanya itu, perokok pasif juga menghirup lebih banyak karbon monoksida yang mengandung ammonia dan camium dalam jumlah sangat tinggi. Karbon monoksida juga mengandung gas beracun dan hidrogen sianida yang bisa mematikan.
Dengan adanya zat-zat berbahaya tersebut, perokok pasif berisiko 25 persen lebih tinggi terkena penyakit paru-paru dan berisiko 10 persen lebih tinggi terkena penyakit jantung, seperti dilansir Health Me Up (31/05). Meski begitu, efek rokok bisa jadi berbeda-beda bagi banyak orang. Bagi orang yang sensitif, menghirup asap rokok dalam waktu sebentar bisa menyebabkan kanker.
Orang yang merokok tak hanya merugikan diri mereka sendiri, tetapi juga orang lain. Banyak orang yang meninggal akibat kanker dan penyakit paru, padahal mereka tak merokok. Ada baiknya pemerintah mulai memberlakukan larangan merokok di tempat-tempat umum atau di lingkungan tertentu.
Berhenti merokok adalah cara terbaik untuk mencegah penyakit dan kematian baik bagi perokok aktif maupun pasif. Jika ada orang merokok di sekitar Anda, jangan segan untuk mengingatkan mereka, karena asap rokok mereka bisa mematikan bagi Anda.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Banyak Rokok Murah, Kebijakan Kenaikan Cukai Jadi Tak Efektif Tekan Konsumsi?
Baca SelengkapnyaTak Sesuai Domisili, 92 Ribu NIK KTP Warga Jakarta Dinonaktifkan Sementara Pekan Ini
Pasalnya, kata Budi penonaktifan akan dilakukan langsung oleh Kemendagri.
Baca SelengkapnyaTak Banyak yang Tahu, Cara Simpel Ini Ampuh Cegah Koper Hilang Saat Bepergian
Potensi kehilangan koper atau bahkan isi koper sangat mungkin terjadi dalam perjalanan apapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tarif Cukai Rokok 2024 Naik, Harga Rokok Makin Mahal
Per 1 Januari 2024, tarif cukai hasil tembakau naik 10 persen.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaBerapakah Normalnya Rambut Rontok yang Boleh Ada di Kamar Mandi?
Sebagian orang merasa khawatir dan takut saat mengetahui rambutnya rontok. Yuk, simak berapa normalnya rambut rontok saat di kamar mandi!
Baca SelengkapnyaBisakah Popok Sekali Pakai Milik Bayi Mengalami Kedaluwarsa?
Popok sekali pakai milik bayi tidak memiliki batas kedaluwarsa namun sebaiknya digunakan secepat mungkin.
Baca SelengkapnyaKakek Pencari Rongsokan Beli Nasi Rp2 Ribu Demi Ganjal Perut, Cuma Dikasih Sesendok dan Air Putih Bikin Pilu
Begini kisah pilu seorang kakek pemulung yang hanya mampu beli makan nasi dan air putih sehari.
Baca SelengkapnyaMengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Selengkapnya