Rajin olahraga hindarkan pasien kanker usus dari kematian
Merdeka.com - Pasien kanker usus besar yang menambah waktu olahraganya dengan berjalan-jalan diketahui memiliki risiko kematian akibat kanker yang lebih rendah, ungkap penelitian terbaru.
Setelah memperhitungkan banyak aspek, termasuk usia, diet, gaya hidup, dan kesehatan, peneliti menemukan bukti bahwa olahraga bisa meningkatkan kemungkinan pasien kanker usus besar untuk bertahan hidup.
"Lebih banyak aktivitas lebih baik daripada tidak sama sekali. Termasuk jalan kaki, pemanasan, atau berkebun," ungkap Peter Campbell, ketua peneliti di American Cancer Society, seperti dilansir oleh Health Me Up (04/02).
Peneliti mengamati 2.300 orang yang memiliki kanker usus besar mulai tahun 1992. Selama delapan tahun penelitian, 846 pasien kanker meninggal, termasuk 379 diakibatkan oleh kanker.
Peneliti menemukan bahwa partisipan yang paling banyak berolahraga, hingga 2,5 jam per minggu, memiliki kemungkinan mati akibat kanker 28 - 42 persen lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak berolahraga sama sekali.
Pasien kanker yang menghabiskan waktunya enam jam lebih untuk duduk memiliki kemungkinan meninggal karena kanker 36 persen lebih tinggi. Menjalani hidup yang pasif setelah terkena kanker seringkali dikaitkan dengan meningkatnya risiko kematian hingga 27 persen, berdasarkan Journal of Clinical Oncology.
Meski begitu, Campbell menyarankan pasien kanker untuk berkonsultasi dengan dokternya terlebih dahulu mengenai jenis olahraga apa yang akan mereka kerjakan. Beberapa pasien yang memiliki anemia atau keadaan lain kemungkinan harus melakukan beberapa penyesuaian dalam hal olahraga.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaGaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kanker di Indonesia: Pemahaman yang Salah, Data Amburadul, Kebijakan Sekadar Beli Alat Mahal
Baca SelengkapnyaKanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.
Baca SelengkapnyaTak ada yang tahu kemana nasib membawa hidup seseorang di masa depan.
Baca SelengkapnyaKanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaBeberapa makanan, terutama yang tinggi lemak dan rendah serat, telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnya