Puber terlalu dini bikin remaja rentan depresi
Merdeka.com - Puber adalah fase yang menandai ketika seseorang mulai beranjak dewasa. Masa puber biasanya terjadi saat anak beranjak remaja. Puber tak selalu sama pada masing-masing orang dan perbedaan ini adalah hal yang alamiah. Namun ternyata masa puber juga mempengaruhi kesehatan mental anak.
Sebuah penelitian mengungkap bahwa remaja yang mengalami puber terlalu awal cenderung berisiko lebih tinggi untuk mengalami depresi, memiliki citra diri yang buruk, dan memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Puber terlalu awal juga berkaitan dengan banyaknya masalah sosial yang dialami anak seperti konflik dengan keluarga dan teman, serta cenderung memiliki teman yang sering terlibat masalah.
Meski penelitian ini mengungkap adanya kaitan antara masa puber yang terlalu awal dengan depresi dan kesehatan mental, namun ini bukan berarti masa puber yang terlalu awal adalah satu-satunya penyebab. Selain itu, tak semua anak yang mengalami puber lebih awal bisa dipastikan akan mengalami depresi dan masalah secara sosial.
"Hanya beberapa remaja yang rentan terkena efek puber lebih awal. Biasanya ini juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti keluarga dan kurangnya dukungan dari teman-temannya," ungkap ketua peneliti Karen Rudolph dari University of Illinois, seperti dilansir oleh Web MD (25/11).
Penelitian ini juga menemukan bahwa efek puber terlalu awal terhadap meningkatnya kemungkinan depresi juga terjadi pada remaja laki-laki. Efeknya hampir sama dengan yang dialami oleh remaja perempuan. Namun peneliti menemukan bahwa waktunya kemungkinan berbeda antara remaja perempuan dan laki-laki.
Ketika mengalami puber yang terlalu dini, remaja perempuan akan langsung bereaksi dan menyebabkan kemungkinan depresi, masalah dengan lingkungan, dan rasa percaya diri yang menurun menjadi cepat muncul. Sementara remaja laki-laki lebih lambat dalam menanggapi ini dan baru merasakan efeknya di kemudian hari.
Hasil ini didapatkan peneliti setelah mengamati 160 remaja selama empat tahun dan telah diterbitkan secara online melalui jurnal Development and Psychopathology.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gejala Depresi Pasca Melahirkan, Penyebab, dan Cara Mengatasinya yang Wajib Diketahui
Depresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Permasalahan Pubertas dari Sisi Kesehatan, Ketahui Tips Berikut Ini
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara mengatasi masalah pubertas dari sisi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPenyebab Penuaan Dini yang Jarang Kita Sadari, Ketahui Cara Mencegahnya
Penuaan dini adalah proses perubahan fisik dan mental yang terjadi seiring dengan bertambahnya usia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Orang yang Hidup Sendiri Cenderung Mudah Alami Depresi
Tinggal sendirian memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami depresi.
Baca SelengkapnyaDampak Anak Sering Tidur Larut Malam, Bisa Ganggu Perkembangan si Kecil
Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaMata Mengantuk Saat Beraktivitas, Baiknya Minum Kopi atau Istirahat Sebentar?
Kurang tidur atau tidur yang tidak cukup dapat menyebabkan mata mengantuk.
Baca SelengkapnyaMuncul 'Bau Asem' dari Anak, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Bau tak sedap bisa muncul pada anak akibat beberapa penyebab terutama saat pubertas.
Baca SelengkapnyaKenali 4 Gejala Awal Depresi yang Mungkin Saja Menimpamu, Jangan Diabaikan!
Beberapa gejala awal depresi yang mungkin saja dialami, tapi nggak disadari. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPria Ini Perlihatkan Suasana IKN di Malam Hari, Pemandangannya Indah Memukau
Pria ini memperlihatkan suasana IKN di malam hari yang begitu indah. Banyak pepohonan dan lampu-lampu yang bersinar terang.
Baca Selengkapnya