Pertanyaan Kapan Nikah Terus Menerus Tidak Membantu untuk Memecahkan Masalah
Merdeka.com - Salah satu pertanyaan basa-basi yang sering muncul dan digunakan di Indonesia adalah pertanyaan mengenai "kapan nikah". Pertanyaan ini hampir selalu keluar pada berbagai kesempatan dan ditanyakan oleh keluarga, teman, atau orang yang hanya sekadar kenal.
Melalui siaran Live Streaming Radio Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, seorang warganet rupanya khawatir bila tantenya (40) yang selalu ditanya dengan pertanyaan 'Kapan Nikah" berujung menimbulkan ide bunuh diri. Ini dikarenakan setiap kali ditanya "Kapan Nikah" raut wajah tante kesayangannya berubah kesal.
Menanggapi curahan hati warganet soal 'kapan nikah' tersebut, dokter spesialis kejiwaan Dian Pitawati memberikan jawaban. Bahwa kita harus memahami bagaimana permasalahan si tante.
"Usia 40 tahun dan belum menikah, mungkin dia (tante) mempertimbangkan sendiri hal-hal lain. Bisa juga masalah belum diberikan jodoh. Kita enggak perlu menanyakan pertanyaan 'Kapan Nikah' berulangkali," jawab Dian.
"Kesabaran seseorang (merespons pertanyaan kapan nikah) itu kan terbatas, dia mampu menahan atau enggak. Jangan sampai pertanyaan yang terus menerus itu menjadi pemicu seseorang melakukan hal yang tidak diinginkan," sambungnya.
Yang harus diperhatikan, kita bisa memberikan dukungan dengan mendampingi dan mendengarkan apa yang membuat dia belum juga menikah. Permasalahan apa yang ia alami dan rasakan.
"Pertanyaan 'Kapan Nikah" sendiri yang terus menerus itu justru tidak membantu memecahkan permasalahan orang tersebut," terang Dian yang berpraktik di RSUP Fatmawati Jakarta.
Di sisi lain, perlu juga memahami tanda adanya ide keinginan bunuh diri saat seseorang menghadapi suatu permasalahan. Gejala depresi berat ini menjadi indikasi orang yang bersangkutan mengalami putus asa.
Keputusasaan bisa memunculkan ide bunuh diri. Depresi timbul dari halusinasi yang semakin mendorong orang berkeinginan bunuh diri. Sebaiknya, saat depresi ringan dialami segera berkonsultasi, saran Dian.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Mau Tinggalkan Pernikahan, Mempelai Wanita Ini Tetap Hadir dalam Kondisi Sakit
Ia tak mau melewatkan pernikahannya walaupun tengah dalam keadaan sakit.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Mengapa Seseorang Jadi Tambah Gendut Setelah Menikah dan Cara Mengatasinya
Salah satu hal yang biasanya paling menonjol tampak setelah pernikahan adalah perut yang kian membuncit.
Baca SelengkapnyaRagu Jelang Pernikahan? Ini Cara Mengatasinya Bersama Pasangan
Komunikasi, terapi, liburan, dan penundaan pernikahan adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda menyelesaikan keraguan dan membangun fondasi yang kuat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasangan Muda Ini Pilih Nikah Sederhana di KUA, Ungkap Biaya Murah hingga Penuh Kehangatan Keluarga
Wanita ini membeberkan murahnya biaya saat dirinya menikah di KUA.
Baca SelengkapnyaSegala Persiapan Sudah Siap, Pernikahan Ini Berujung Gagal karena Diterjang Banjir
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih, perumpamaan ini seolah pas dengan kemalangan yang dihadapi pasangan pengantin di Demak.
Baca SelengkapnyaMengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Mengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Baca SelengkapnyaDikabarkan Meninggal, Ini Kondisi Dokter Lo Sebenarnya
Ia membenarkan jika dokter Lo Siauw Ging MARS saat ini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Kasih Ibu (RSKI) Solo.
Baca SelengkapnyaDituduh Cabuli Istri Pasien yang Tengah Hamil, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Ortopedi saat Disidang
Dokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca SelengkapnyaCara Mengatasi Permasalahan Pubertas dari Sisi Kesehatan, Ketahui Tips Berikut Ini
Merdeka.com merangkum informasi tentang cara mengatasi masalah pubertas dari sisi kesehatan.
Baca Selengkapnya