Menghindari cokelat justru bikin ketagihan!
Merdeka.com - Peneliti di Amerika Serikat menemukan bahwa semakin kita ingin menghindari suatu obyek, maka semakin kuat pula otak kita untuk membuat kita terobsesi terhadap obyek tersebut. Hal ini berlaku untuk semua hal, termasuk diet dan cokelat.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa ketika manusia dilarang dari obyek sehari-hari, otak mereka akan semakin memberikan perhatian pada hal tersebut. Otak kita memberikan tingkat perhatian yang sama dengan benda yang kita inginkan," ungkap ketua peneliti Grace Truong dario University of British Columbia, seperti dilansir oleh Daily Mail (06/06).
Penelitian ini juga menemukan bahwa obsesi pada benda yang dilarang tak terlalu besar jika orang tersebut juga mengetahui bahwa ada orang lain yang tak bisa menikmati benda itu.
Tampaknya, penemuan ini bisa menjelaskan mengapa seseorang yang menjalani diet atau berusaha mati-matian menghindari makanan yang dilarang seperti junk food atau cokelat pada akhirnya akan gagal. Itu karena semakin menghindar, mereka semakin terobsesi terhadap benda tersebut.
"Sejak kejadian Hawa dan buah terlarang, para peneliti menjadi tertarik dengan bagaimana manusia bisa lebih perhatian terhadap hal yang seharusnya mereka hindari atau terlarang bagi mereka," ungkap Professor Todd Handy, peneliti yang terlibat dalam hal ini.
Penemuan ini membantu peneliti menjelaskan bagaimana otak memproses benda-benda yang dianggap 'terlarang' dan dihindari seseorang. Sebaiknya jika Anda ingin menghindari sesuatu, jangan terlalu bersikap apatis, karena bisa jadi Anda akan semakin terobsesi.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang kelelahan akibat terlalu banyak bersosialisasi, penting untuk melakukan pemulihan yang tepat.
Baca SelengkapnyaMengendalikan emosi saat marah adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengontrol emosi di depan anak adalah tantangan yang sering dihadapi oleh banyak orang tua.
Baca SelengkapnyaSulitnya mempertahankan konsentrasi bisa menjadi tantangan yang menghampiri banyak individu.
Baca SelengkapnyaUcapan terima kasih yang diberikan juga bukan hanya sekedar kata-kata, namun menjadi ungkapan tulus dan penuh rasa syukur atas perhatian.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaJangan sampai perut begah mengganggu momen silaturahmi kamu, yuk intip cara mengatasinya!
Baca SelengkapnyaPelukan tidak hanya mengurangi rasa sakit dan kecemasan, tetapi juga dapat mengurangi tingkat depresi dan perilaku agresif pada seseorang.
Baca Selengkapnya