5 Perubahan pada tubuh wanita saat mencapai klimaks
Merdeka.com - Anda mungkin mengira pasangan selalu mengalami orgasme saat bercinta. Namun siapa tahu? Faktanya, 64 persen wanita pernah memalsukan orgasme saat mencapai klimaks. Bisa jadi, pasangan Anda juga melakukan hal yang sama.
Lantas, bagaimana cara mengetahui ketika mereka memalsukan orgasme atau memang benar-benar telah mencapai klimaks? Jangan khawatir, ketika mencapai klimaks gerak-gerik dan tubuh wanita akan mengalami beberapa perubahan. Berikut adalah perubahan yang terjadi pada tubuh wanita dan bisa Anda gunakan sebagai panduan untuk mengetahui apakah mereka benar-benar mengalami orgasme, seperti dilansir oleh Men's Health.
Dinding vagina
Ketika wanita benar-benar mencapai klimaks dan orgasme yang hebat, dinding vagina mereka akan berkontraksi. Hal ini tentunya tak bisa dimanipulasi atau digerakkan sendiri olehnya hanya untuk berpura-pura. Jika Anda merasakan dinding vagina pasangan berkontraksi, maka itu tandanya dia benar-benar sedang mengalami orgasme.
Mata
Perhatikan mata pasangan ketika dia sedang mencapai klimaks. Apakah ada perubahan pada matanya? Kebanyakan wanita yang mencapai klimaks atau orgasme yang sesungguhnya akan mengalami perubahan pada ekspresi mata. Mata mereka seolah kehilangan fokus selama beberapa saat. Jika mata pasangan Anda masih terlihat sangat fokus dan tak berubah, itu berarti dia hanya berpura-pura mencapai klimaks.
Warna kulit
Perhatikan warna kulit di daerah dada wanita ketika mereka mencapai klimaks. Wanita yang benar-benar mengalami orgasme akan mengalami perubahan warna kulit yang agak merona di sekitar dada. Perubahan warna ini biasanya diikuti dengan perubahan suhu tubuh. Ketika mengalami klimaks, suhu tubuh wanita biasanya memanas dan menjadi hangat, diikuti dengan perubahan warna kulit yang semakin merona tersebut.
Napas
Ketika benar-benar mengalami klimaks, napas wanita akan berubah. Biasanya napas mereka akan semakin pendek-pendek dan mereka akan tersengal. Napas mereka pun tak sedalam sebelum mereka mengalami klimaks. Napas mereka akan semakin ringan dan semakin cepat, serta pendek. Saat napas mulai memendek, Anda akan mengetahui bahwa wanita akan mencapai klimaks.
Tubuh
Ketika mengalami klimaks, tubuh wanita akan berubah menjadi tegang. Namun tenang, ini bukan perubahan yang buruk. Tubuhnya hanya akan berubah kaku untuk sementara karena dia tengah merasakan klimaks dan rasa nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhnya.Itulah beberapa perubahan pada tubuh wanita saat mencapai klimaks. Perubahan tersebut bisa membantu Anda mengetahui apakah mereka benar-benar mengalami orgasme atau hanya memalsukannya saja.
Baca juga:5 Mitos tentang orgasme ini terpatahkan!4 Trik jitu untuk membuat wanita orgasme7 Fakta unik tentang orgasme palsuWanita yang pintar memalsukan orgasme lebih rentan selingkuh!Lakukan 'kencan satu malam' bikin wanita sulit orgasme
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu tujuan dalam berhubungan badan adalah untuk memperoleh orgasme. Ketahui sejumlah cara agar orgasme bisa terjadi dalam waktu cepat.
Baca SelengkapnyaUsai seseorang mengalami orgasme, terdapat sejumlah hal yang biasanya dialami dan ditunjukkan oleh tubuh.
Baca SelengkapnyaKadar estrogen rendah dapat memiliki dampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan perempuan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gairah seksual yang menurun pada wanita dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti fluktuasi hormon, efek samping pil kontrasepsi, kurang tidur & kelelahan.
Baca SelengkapnyaEstrogen berperan pada kesehatan reproduksi, siklus menstruasi, dan karakteristik seksual wanita.
Baca SelengkapnyaDalam anatomi wanita, alat reproduksi terdiri dari organ-organ seperti ovarium, tuba fallopi, uterus, dan vagina.
Baca SelengkapnyaKebahagiaan kita bisa sangat ditentukan dari produksi hormon di dalam diri.
Baca SelengkapnyaJangan sepelekan siklus menstruasi yang nggak teratur, waspada PCOS ya!
Baca SelengkapnyaBanyak orang meyakini bahwa wanita yang memiliki kumis tipis memiliki pesona yang unik. Namun, apakah keadaan ini dianggap aman secara medis?
Baca Selengkapnya