Mari deteksi penyakit sifilis!
Merdeka.com - Sifilis merupakan salah satu jenis infeksi penyakit menular seksual akibat kehadiran bakteri yang disebut Treponemapallidum. Sifilis dapat dideteksi dari adanya luka kecil tanpa rasa sakit di organ kelamin, anus atau bahkan di dalam rongga mulut. Luka kecil ini disebut sebagai chancre dan seringkali tidak terlihat, sehingga sifilis pun terjadi selama bertahun-tahun tanpa disadari. Bila tidak segera diobati, sifilis dapat mengakibatkan kerusakan pada organ-organ tubuh seperti jantung dan otak.
Penularan sifilis terjadi ketika ada interaksi seksual, baik seks biasa maupun seks oral. Sifilis tidak dapat menulari orang lain melalui penggunaan barang-barang bersama atau pertukaran air liur.
Berikut ini beberapa tahapan infeksi sifilis, yaitu:
1. Sifilis primer
Sifilis primer, terjadi sesaat setelah infeksi bakteri. Diawali dengan luka chancre yang dapat muncul pada kelamin atau di dalam mulut, -tegantung pada di mana pertama kali bakteri memasuki tubuh. Biasanya, chancre akan muncul sekitar tiga minggu setelah infeksi terjadi dan akan tetap ada hingga dua sampai enam minggu kemudian.
2. Sifilis sekunder
Sifilis sekunder merupakan tahapan kedua dari penyakit ini. Penderita sifilis mungkin mulai mengalami ruam di kulit dan rasa sakit di tenggorokan.Ruamini tidak terasa gatal dan kebanyakan akan muncul di area telapak tangan dan telapak kaki. Biasanya, ruam ini tidak disadari kemunculannya. Selain ruam, penderita akan merasakan beberapa gejala ini, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, rasa lelah,demam, penyusutan bobot tubuh, kerontokan rambut serta rasa ngilu pada persendian. Gejala-gejala ini dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan, namun sebaiknya pengobatan tetap dilakukan untuk menghentikan infeksi.
3. Sifilis laten
Fase ketiga sifilis adalah sifilis laten atau fase tersembunyi. Biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, padahal Anda dalam kondisi aktif menderita sifilis. Pada fase ketiga ini, gejala fase kedua dapat muncul kembali atau penderita akan berada pada fase non aktif ini selama bertahun-tahun sebelum berlanjut ke fase terakhir.
4. Sifilis tertiary
Fase terakhir dari sifilis adalah fase tertiary yang pasti dialami oleh orang yang tidak menjalani pengobatan apapun untuk kondisinya. Kondisi sifilis yang paling serius ini dapat menyebabkan kebutaan, hilangnya indera pendengaran, penyakit mental, hilang ingatan, rusaknya jaringan lunak dan tulang. Atau menderita penyakit saraf seperti stroke atau meningitis infeksi neuro sifilis atau infeksi saraf tulang belakang atau otak, penyakit jantung, bahkan kematian.
Jika terdapat gejala seperti gejala sifilis, segera lakukan pemeriksaan ke dokter agar tidak terjadi komplikasi serius.
(mdk/feb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lidah berperan penting sebagai indera perasa. Untuk itu, penting dijaga kesehatannya.
Baca SelengkapnyaInfeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.
Baca SelengkapnyaMeskipun memikat untuk dinikmati, menu-menu lebaran sebaiknya dinikmati dengan porsi yang terkendali demi mencegah timbulnya sejumlah masalah kesehatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyakit yang tampaknya tidak berbahaya sekalipun dapat menimbulkan konsekuensi yang parah jika tidak ditangani atau diabaikan.
Baca SelengkapnyaHampir semua orang memiliki ketidaksimetrisan wajah dalam beberapa tingkat, dan sebagian besar tidak memerlukan perawatan khusus.
Baca SelengkapnyaBisul tanpa mata adalah infeksi pada kulit yang ditandai dengan adanya benjolan merah yang terasa sakit.
Baca SelengkapnyaGigitan kucing liar harus diwaspadai kerena bisa menyebabkan infeksi.
Baca SelengkapnyaBeberapa ciri-ciri mimisan yang berbahaya dan menjadi tanda dari suatu penyakit.
Baca SelengkapnyaJari tangan kaku saat bangun tidur bisa menjadi tanda penyakit tertentu.
Baca Selengkapnya