Kumpulan mitos tentang HIV/AIDS
Merdeka.com - Seberapa jauh pengetahuan Anda tentang HIV/AIDS? Jika masih ragu tentang kabar yang beredar, sebaiknya simak kumpulan mitos dan fakta di balik HIV/AIDS seperti yang dilansir dari US News berikut ini.
Pengidap HIV tahu kalau dirinya sakitTidak benar, sebab sekitar satu di antara lima penderita HIV tidak tahu bahwa dirinya terjangkit virus tersebut. Sebab mereka merasa sehat dan baik-baik saja.
HIV dan AIDS itu samaSalah, yang benar adalah HIV merupakan virus yang jika tidak ditangani maka akan menimbulkan AIDS. Seseorang bisa menderita HIV tanpa AIDS selama beberapa tahun.
Tidak perlu waspada HIVMeskipun Anda bukan golongan orang yang berisiko tinggi terkena HIV, bukan berarti Anda tidak perlu waspada. Sebab siapa tahu pasangan atau tranfusi darah yang Anda lakukan ternyata berpotensi menyebarkan virus.
Sama-sama HIV tak perlu pengaman saat seksSalah, sebab siapa tahu kedua penderita terinfeksi virus yang berbeda dan jika digabungkan maka penyakit akan kebal terhadap obat dan kemungkinan besar memicu AIDS.
Seks oral tidak menyebabkan HIVPenyebaran HIV memang umumnya terjadi melalui hubungan seks vaginal. Tetapi seks oral ternyata juga bisa menyebabkan Anda terjangkit HIV.
Ciuman bisa menyebabkan HIVIngat, virus HIV hanya menyebar melalui darah, sperma, cairan vagina, dan ASI. Sementara makanan, sentuhan, dudukan toilet, atau alat makan tidak akan membuat Anda terkena HIV. Sementara untuk ciuman, aktivitas tersebut dinilai aman jika di dalam mulut gusi tidak sariawan atau mengalami pendarahan.
Penderita HIV yang sehat tidak butuh obatPemikiran tersebut sangat kuno dan sebaiknya tidak dipercaya. Pasalnya penderita HIV dianjurkan untuk tetap menjalani pengobatan agar tidak mudah sakit.
Ibu bisa tularkan HIV pada janinBisa benar, bisa tidak. Sebab ibu yang menjalani pengobatan dan terapi yang dianjurkan mampu mengurangi risiko penyebaran virus pada janin yang dikandungnya.
Tato dan tindik tidak menyebabkan HIVJika tempat dan jarum yang digunakan untuk tato dan tindik tidak steril, kedua hal itu jelas meningkatkan risiko Anda untuk terserang HIV.
HIV hanya menyerang orang dewasaTidak benar, sebab HIV bisa menyerang siapa saja, tidak memandang usia maupun jenis kelamin. Lagipula banyak orang yang sebenarnya menderita HIV tetapi mereka tidak tahu kondisi dirinya sendiri.
HIV bukan masalah seriusTentu saja HIV masih menjadi epidemi yang patut diwaspadai, karena kasus HIV masih serius dan belum ada obat yang mampu menyembuhkan penyakit tersebut secara total.
Melawan AIDS itu mustahilMeskipun belum ada obatnya, bukan berarti Anda menyerah melawan penyakit tersebut. Lagipula menurut United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS), jumlah infeksi virus HIV menurun sebesar 50 persen dan AIDS sebanyak 25 persen di seluruh dunia.
Jalanilah gaya hidup sehat demi mencegah serangan virus HIV. Jauhi virusnya, bukan orangnya!
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!
Baca SelengkapnyaBanyak orang belum memahami penyebab HIV. Yuk, simak hal-hal yang bisa jadi penyebab seseorang terjangkit HIV!
Baca SelengkapnyaMitos-mitos semacam ini dapat mempengaruhi keputusan kesehatan ibu hamil tanpa dasar ilmiah yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Orang beralis nyambung memiliki fakta dan mitos tersendiri berkaitan dengan sifat dan kepribadiannya yang unik.
Baca SelengkapnyaPada saat penemuan ilmiah belum dibuat, mitos menawarkan kenyamanan dan penjelasan untuk peristiwa yang ingin dipahami orang.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa mitos orang hamil yang masih sering dipercaya.
Baca SelengkapnyaVasektomi merupakan prosedur kontrasepsi bagi pria yang masih sering disalahpahami.
Baca SelengkapnyaMitos dan fakta kerap disandingkan dalam satu narasi. Apa pengertian dari keduanya?
Baca SelengkapnyaFakta sosial bersifat umum karena berlaku bagi seluruh anggota masyarakat atau kelompok tertentu.
Baca SelengkapnyaMahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca Selengkapnya