Jika Sudah Rampung, Vaksin Merah Putih Bisa Digunakan Sebagai Booster Tahun Depan
Merdeka.com - Pada saat ini, proses pembuatan dan pengembangan Vaksin Merah Putih masih terus berjalan dan direncanakan rampung tahun depan. Pada tahun 2022 mendatang, diperkirakan program vaksinasi COVID-19 nasional juga akan selesai.
Terkait hal tersebut, Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Dr Mia Miranti, mengatakan, walau program vaksinasi COVID-19 nasional telah usai, Vaksin Merah Putih tetap bisa digunakan sebagai vaksinasi ke-3 atau booster atau dapat pula disumbangkan.
“Vaksin Merah Putih dapat digunakan sebagai booster dan dapat disumbangkan pada negara yang belum mendapatkan akses vaksin,” Mia kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks belum lama ini.
Senada dengan Mia, Mantan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany juga mengatakan pendapat serupa terkait Vaksin Merah Putih.
“Kalau disumbangkan ya boleh, Alhamdulillah itu pahala besar, tapi setelah kita memenuhi kebutuhan dalam negeri,” ujar Hasbullah.
243 Juta Dosis Tidak Cukup
Sementara itu, lanjut Hasbullah, jumlah vaksin COVID-19 yang dimiliki Indonesia sekitar 243 juta dosis sama sekali tidak cukup untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity.
Mengingat, untuk mencapai kekebalan kelompok setidaknya 70 persen penduduk harus divaksinasi.
“Dan, kalau vaksinnya tidak cukup efektif maka jumlahnya harus lebih banyak. 70 persen itu dengan efikasi 90 persenan, tapi kalau efikasi 60 persen ya harus 100 persen penduduk divaksinasi,” katanya.
“Kita perlu 540 juta dosis vaksin dan itu kalau sekali saja, padahal vaksin virus influenza tidak bertahan lebih dari setahun, tahun berikutnya vaksin lagi," Hasbullah menambahkan.
Artinya, selama virus Corona penyebab COVID-19 masih bergentayangan di muka bumi, vaksin dibutuhkan. Namun, jika Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin sendiri, hal tersebut tidak jadi masalah tinggal sesuaikan jumlahnya, kata Hasbullah.
“Di sisi lain, jika produksinya dalam volume besar maka harganya pun akan lebih murah itu namanya economy of scale,” ujarnya.
Untuk Booster
Sebelum disumbangkan untuk negara lain, Hasbullah dan Mia memang lebih mengutamakan vaksin Merah Putih untuk digunakan sebagai booster.
“Untuk booster, kenapa tidak? Karena booster adalah penambahan vaksin yang memperkuat kalau antibodi yang dibentuk oleh vaksin yang sekarang sudah berkurang,” kata Hasbullah.
“Kita tunggu jawaban Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sejauh vaksin itu efektif maka tidak ada masalah untuk dijadikan booster,” dia menekankan.
Reporter: Ade Nasihudin Al AnsoriSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Kemenkes akan Beri Vaksin Booster Ketiga Untuk Masyarakat
Rencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
9 Minuman yang Baik untuk Tingkatkan Imun, Jaga Tubuh dari Serangan Penyakit
Minuman untuk meningkatkan imun tubuh adalah minuman yang mengandung zat-zat yang dapat membantu menjaga dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKomnas KIPI Pastikan Vaksin nOPV2 Aman Digunakan untuk Cegah Polio
Komnas KIPI menyebut vaksin nOPV2 telah dikembangkan sejak tahun 2011 dan mulai diberikan sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaSaran untuk Pemerintah Tengah Susun Aturan Turunan UU Kesehatan, Terutama Soal Produk Tembakau
Pemerintah disarankan memperbanyak pasal tentang edukasi dan sosialisasi agar penguatan sistem kesehatan nasional dapat dilakukan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya