Ini dia penyebab soda diet membuat tubuh semakin gemuk!
Merdeka.com - Mempercayai khasiat soda diet dalam menurunkan berat badan adalah sebuah kesalahan besar. Pasalnya, soda diet justru membuat tubuh semakin gemuk. Hal itu ternyata disebabkan karena bakteri yang hidup dalam usus. Bakteri-bakteri itu faktanya memiliki pengaruh besar pada berat badan kita.
Mengonsumsi banyak fruktosa (jenis gula), pemanis buatan, dan gula alkohol ternyata membuat bakteri dalam usus mempengaruhi sinyal kenyang dan sistem metabolisme, demikian seperti studi yang dilaporkan dalam jurnal Obesity Reviews. Nah, sementara soda diet itu banyak mengandung fruktosa dan berbagai pemanis buatan. Sekarang tahu kan hubungannya...
"Sebuah evolusi dari flora di usus dengan lingkungan pemanis buatan memiliki potensi negatif terhadap kesehatan kita," tegas salah satu peneliti Amanda Payne, seperti yang dikutip dari MSNBC (06/07).
Bagaimana hal itu terjadi? Awalnya, bakteri mengeluarkan senyawa asam lemak rantai pendek ketika proses pencernaan terjadi. Sebenarnya proses ini bermanfaat dan berfungsi memberikan energi pada tubuh. Tetapi adanya asupan fruktosa membuat bakteri beradaptasi dan berkembang menjadi lebih efisien dalam memproses makanan. Oleh sebab itu, asam lemak rantai pendek pun semakin banyak diproduksi.
"Saat asam lemak rantai pendek meningkat, sinyal kenyang melemah. Sinyal itu pun menganggu perasaan kenyang dan malah mencegah kita berhenti makan meskipun kita seharusnya sudah tidak boleh makan," terang Payne.
Bukan hanya menyebabkan makan berlebihan, asam lemak rantai pendek itu juga ternyata membuat usus meradang. Peneliti belum yakin mengapa itu bisa terjadi, tetapi mereka menduga kerusakan pada jaringan usus menyebabkan radang. Usus pun menjadi bocor sehingga jaringan yang rusak memasuki aliran darah dan menyebabkan peradangan yang lebih lanjut. Masalah yang lebih serius akhirnya muncul karena memicu resistensi insulin dan meningkatkan risiko penyakit arteri koroner, stroke, dan diabetes tipe 2.
Orang-orang selama ini mengandalkan soda diet karena menganggap embel-embel bebas gula bisa menurunkan berat badan mereka. Nyatanya, adanya pemanis buatan justru memperparah keadaan.
"Secara personal, jujur saya tidak minum soda, baik soda diet maupun soda biasa, dan saya jarang makan makanan instan, terutama jika mengandung fruktosa tinggi seperti sirup jagung yang tertera dalam label makanan tersebut," aku Payne.
Nah, demikian alasan kenapa soda diet tak pernah berhasil menurunkan berat badan. Kalau ingin berteman baik dengan minuman yang lebih bersahabat dengan diet, jawabannya adalah air putih! Kemudian agar bakteri dalam usus berkembang biak dengan baik, maka Anda harus rajin makan buah-buahan, sayuran, dan biji gandum.
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada saat melakukan diet, sejumlah minuman bisa cocok dikonsumsi untuk menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaMakanan tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga dapat memberikan nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh saat kondisinya sedang menurun.
Baca SelengkapnyaSakarin, aspartam, siklamat, sukralosa, acesulfame potassium, sorbitol, dan neotam adalah beberapa contoh pemanis buatan yang sering hadir dalam produk makanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Konsumsi makanan yang jatuh ke lantai bisa memunculkan sejumlah bakteri ke mananan.
Baca SelengkapnyaMetabolisme tubuh yang lambat ternyata mempengaruhi berat badan, cek faktanya!
Baca SelengkapnyaDiet yang dilakukan seseorang bisa berdampak buruk pada kesehatan dan menimbulkan efek yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBerbagai makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk membantu menambah massa otot dan membentuk tubuh.
Baca SelengkapnyaMengantuk setelah makan adalah kondisi yang umum dialami oleh banyak orang dan biasanya terjadi karena beberapa alasan yang berbeda.
Baca SelengkapnyaMeski penting sebagai tambahan dari banyak masakan, ketika dikonsumsi berlebihan garam memiliki dampak negatif pada kesehatan tubuh.
Baca Selengkapnya