Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gejala Hepatitis Akut Berat Bisa Memburuk dengan Lebih Cepat

Gejala Hepatitis Akut Berat Bisa Memburuk dengan Lebih Cepat Ilustrasi hepatitis. ©2022 Merdeka.com/liputan6.com

Merdeka.com - Masalah hepatitis akut yang menyerang berbagai negara di usia, masih belum tuntas. Masalah kesehatan ini diketahui bisa memburuk dan menjadi berat dengan cukup cepat.

Dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr. Meida Tanukusumah, Sp.A mengatakan perburukan gejala penyakit hepatitis akut berat, yang belakangan menyerang anak-anak di bawah usia 16 tahun, dapat terjadi lebih cepat.

Menurut Meida, perjalanan penyakit hepatitis akut biasanya ada empat fase. Dimulai dari fase replikasi virus yaitu masuknya virus ke dalam tubuh namun belum menimbulkan gejala, kemudian fase gejala awal (prodromal), fase gejala lanjutan atau fase ikterik, dan fase penyembuhan. Namun, pada hepatitis akut berat, perjalanannya menjadi lebih cepat.

"Pada hepatitis akut berat misterius, begitu virus masuk langsung menunjukkan gejala awal, kemudian lanjut lagi ke gejala lanjutan menjadi hepatitis fulminan. Kita harus waspada karena perburukannya cepat," kata Meida menjelaskan dalam sebuah webinar pada Kamis.

Adapun gejala awal hepatitis akut berat, kata Meida, di antaranya mual, muntah, diare, dan demam. Sedangkan gejala lanjutan berupa warna mata dan kulit menguning, urin berwarna pekat seperti teh, tinja berwarna putih pucat, gangguan pembekuan darah, kejang, bahkan penurunan kesadaran.

Hepatitis sendiri diketahui sebagai peradangan pada hati. Penyebab penyakit tersebut, di antaranya infeksi virus hepatitis A,B,C,D,E, infeksi non virus seperti bakteri, atau kondisi lain seperti racun, gangguan aliran darah ke hati, hingga trauma abdomen.

Akan tetapi, Meida yang kini berpraktik di Rumah Sakit Medistra itu mengatakan penyebab hepatitis akut berat masih belum diketahui secara pasti dan masih dilakukan penelitian. Namun, ada hipotesis bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh adenovirus-41.

"Tapi ini baru hipotesis. Jadi masih diperlukan serangkaian proses ilmiah, perlu waktu penelitian yang banyak dan tentu biaya. Jadi belum diketahui penyebabnya," imbuh Meida.

Meski demikian, Meida mengimbau para orang tua untuk tidak panik dan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta gerakan 6M untuk mencegah penularan hepatitis akut berat pada anak.

PHBS meliputi cuci tangan dengan benar, minum air dan makan makanan yang bersih dan matang, buang tinja atau popok pada tempatnya, tidak menggunakan makan bersama orang lain, dan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.

Sedangkan 6M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, menjaga jarak, dan menghindari makanan bersama.

“Penularannya ini melalui saluran cerna, dari makanan. Makanya, harus makan makanan yang matang. Selain itu, juga melalui kontak erat dengan yang sakit hepatitis,” tandasnya.

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Penyakit Liver, Jangan Diabaikan
Kenali Tanda-Tanda dan Gejala Penyakit Liver, Jangan Diabaikan

Penyakit liver merupakan istilah umum untuk menyebut segala kondisi yang mempengaruhi kesehatan hati. Yuk, simak tanda-tanda dan gejala penyakit liver!

Baca Selengkapnya
3 Kebiasaan Anak Rantau Ini Bisa Bikin Kesehatan Lambung dan Liver Jadi Terganggu, Hindari Mulai Sekarang!
3 Kebiasaan Anak Rantau Ini Bisa Bikin Kesehatan Lambung dan Liver Jadi Terganggu, Hindari Mulai Sekarang!

Sederet kebiasaan ini dianggap dapat mengganggu kesehatan lambung dan liver, lho.

Baca Selengkapnya
Penyebab Asam Urat di Usia Muda yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya
Penyebab Asam Urat di Usia Muda yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mengatasinya

Penyakit asam urat adalah kondisi yang disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi dan jaringan sekitarnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?
Bayi Batuk Tak Perlu Langsung Dibawa ke Dokter, Mengapa?

Sejumlah kondisi batuk pada bayi tidak perlu terlalu dikhawatirkan orangtua dan tidak selalu harus diobati.

Baca Selengkapnya
3 Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Anak & Kenali Cara Melindungi si Kecil dari Asap Berbahaya
3 Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Anak & Kenali Cara Melindungi si Kecil dari Asap Berbahaya

Masalah polusi udara semakin mengkhawatirkan. Khususnya di Jakarta. Berikut dampak polusi udara pada kesehatan anak yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif
Cara Mengatasi Batuk Kering pada Anak, Mudah dan Efektif

Merdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat
Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Benturkan Kepala ke Tembok Rutan, Mengaku Nabi & Bicara Kiamat

Atas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.

Baca Selengkapnya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya
Gejala ISPA pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit yang sering menjangkiti si kecil.

Baca Selengkapnya
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja
Tak Perlu Terlalu Lama, Menyusui Bayi Cukup Dilakukan 15-30 Menit Saja

Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.

Baca Selengkapnya