Dibesarkan dalam keluarga kurang mampu bisa merusak otak anak
Merdeka.com - Dibesarkan dalam keluarga kurang mampu dan tertekan bisa merusak otak anak, demikian menurut penelitian terbaru.
Peneliti dari Amerika tepatnya menemukan kalau anak berusia sembilan tahun yang tinggal dengan keluarga berpenghasilan rendah akhirnya mengembangkan lebih banyak emosi negatif ketika dewasa.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, responden orang dewasa berusia 24 tahun terlibat dalam penelitian tersebut. Peneliti kemudian memindai otak responden yang dulu ketika berusia sembilan tahun dibesarkan dalam keluarga kurang mampu.
"Kami menemukan kalau orang-orang dewasa ini otaknya paling aktif di bagian amygdala, area otak yang memunculkan rasa takut dan emosi negatif lainnya," terang Dr K Luan Phan dari University of Illinois.
Dr Phan lantas menambahkan bagian otak prefrontal korteks justru mengalami aktivitas yang lebih rendah. Bagian tersebut merupakan area otak yang biasanya berfungsi untuk mengontrol emosi negatif.
Akibatnya, dibesarkan dalam keluarga kurang mampu berisiko membuat anak-anak nantinya tumbuh dan cenderung terkena depresi, cemas, agresif, dan melakukan tindak kekerasan.
Hasil penelitian kemudian diterbitkan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Baca juga:Segelas wine seminggu bikin wanita sulit punya anakBidan telat, Hustina melahirkan di toilet, bayi masuk klosetWanita harus lakukan ini jika ingin cepat hamilTerapi warna, efektif untuk mengurangi stres ibu hamilPolusi udara bikin ibu hamil kena tekanan darah tinggi
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Munculnya karakter anak perlu dikenali oleh orangtua untuk menentukan cara parenting yang tepat bagi perkembangan buah hati.
Baca SelengkapnyaMengajarkan anak tentang emosi atau perasaan memang tidak mudah. Hal ini dikarenakan emosi adalah sebuah konsep yang abstrak.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Untuk memastikan kondisi anak dan memberikan pendampingan psikologis dampak peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Baca SelengkapnyaMembiasakan bayi tidur sendiri bisa dilakukan mulai usia 3 bulan dengan berbagai cara.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaMengontrol emosi di depan anak adalah tantangan yang sering dihadapi oleh banyak orang tua.
Baca SelengkapnyaSule mengungkapkan jika anak-anaknya kini sudah memiliki kesibukan masing-masing.
Baca SelengkapnyaDampak membiarkan bayi menangis terlalu lama mungkin memang tidak terlihat langsung, namun bisa menjadi buruk jika kebiasaan ini tidak diperbaiki.
Baca Selengkapnya