7 Kasus virus mirip SARS muncul di Arab Saudi
Merdeka.com - Kementerian kesehatan Arab Saudi mengumumkan kemunculan virus mirip SARS. Mereka menjelaskan bahwa lima orang meninggal dan dua orang dalam kondisi kritis akibat virus tersebut. Saat ini, pihak berwenang Arab Saudi telah melaporkan kasus ini pada World Health organization (WHO).
Bakteri yang menyebabkan virus ini berasal dari keluarga virus penyebab demam biasa, seperti SARS, yang menyebabkan sindrom pernapasan akut. Virus SARS pernah membunuh hingga 800 orang, kebanyakan di Asia, pada tahun 2003. Hingga saat ini para ahli masih belum memahami bagaimana virus mirip SARS ini bisa menginfeksi manusia.
Virus terbaru yang bisa menyebabkan pneumonia akut dan gagal ginjal ini paling berkaitan dengan virus pada kelelawar. Hingga saat ini peneliti beranggapan bahwa kelelawar atau hewan lain seperti unta, dan kambing, adalah hewan yang berkemungkinan menyebarkan infeksi, seperti dilansir oleh US News (02/05).
Sejak September 2012, WHO telah mendapatkan laporan mengenai virus sejenis SARS yang menginfeksi 24 orang, 16 di antaranya meninggal dunia. Virus ini pertama kali diidentifikasi di Timur Tengah, sekitar Qatar, Arab Saudi, Jordan, dan Pakistan.
WHO menjelaskan bahwa kemungkinan virus ini menyebar keluar Timur Tengah. WHO juga telah menyarankan pada setiap negara untuk melakukan tes pada warganya yang memiliki pneumonia aneh. Di Arab Saudi sendiri empat orang telah terjangkit dan dua dia antaranya meninggal dunia.
Tujuh orang yang menjadi korban kali ini tidak berasal dari keluarga yang sama. Mereka juga tidak diketahui melakukan kontak dengan hewan atau bepergian ke luar kota akhir-akhir ini.
(mdk/kun)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat berbagai macam virus yang dapat membawa penyakit serius.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaKecoa dapat membawa banyak bakteri dan virus menyebarkan penyakit.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPotret senjata militer di dunia yang disebut paling mematikan.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca Selengkapnya