Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

60 Persen Kasus Vitiligo Dialami Saat Usia Anak-Anak

60 Persen Kasus Vitiligo Dialami Saat Usia Anak-Anak Winnie Harlow. ©AFP PHOTO/JOSHUA LOTT

Merdeka.com - Sebagai sebuah penyakit kulit, vitiligo ternyata biasanya menyerang pasien sebelum berusia 20 tahun. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) mencatat bahwa 60 persen vitiligo terjadi saat usia anak-anak.

Kepala divisi dermatologi anak Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Jawa Barat, Reiva Farah Dwiyana, menjelaskan, penyebab utama anak bisa terkena vitiligo karena faktor genetik yang berhubungan dengan autoimun.

Menurut Reiva, 20 sampai 30 persen pasien autoimun memiliki gen yang saling terikat, dan akan memengaruhi timbulnya penyakit autoimun lain, baik pada pasien itu sendiri maupun keturunannya.

Penyakit autoimun, lanjut dia, mulai popular di masyarakat awam setelah merebaknya penyakit lupus.

"Kondisi ini terjadi akibat kesalahan sistem kekebalan tubuh (imunologi) dalam mengenal bagian tubuhnya sendiri dengan menganggap sebagai musuh dan akhirya diserang hingga timbul penyakit," terangnya.

Lebih lanjut, yang dianggap musuh pada vitiligo adalah melanosit. Sementara itu, penyakit autoimun yang sering terjadi bersamaan dengan vitiligo adalah hipotoroid dan diabetes militus tipes 1.

Reiva menerangkan pada vitiligo, yang dianggap musuh adalah melanosit. Penyakit autoimun yang sering terjadi bersamaan dengan vitiligo ialah hipotiroid, diabetes melitus tipe 1, dan lainnya yang sejenis.

Selain karena autoimun, vitiligo juga bisa disebabkan karena zat kimia, stres-oksidatif, dan gangguan neurokimia. Reiva mengatakan bahwa penyakit ini ini terjadi 0,5 sampai dua persen persen pada populasi di seluruh dunia, yang secara angka cukup tinggi.

"Vitiligo merupakan kelainan pigmentasi kulit yaitu hilangnya sel penghasil pigmen (melanosit) karena berbagai hal yang menyebabkan tidak terbentuknya zat warna (pigmen) sehingga kulit pasien vitiligo akan tampak putih seperti kapur atau susu, yang disebut dengan depigmentasi," kata Reiva kepada Health Liputan6.com pada Kamis, 26 Juni 2019.

Vitiligo merupakan penyakit kekurangan pigmen yang didapat (acquired depigmentation disorder) yang terbanyak di antara penyakit hipopigmentasi lainnya. Berbeda dengan albino yang bersifat diturunkan (inheridited), vitiligo tidak diturunkan secara langsung, tapi ada faktor genetik yang memengaruhinya.

Penyakit ini tidak menular. Tidak juga berbahaya karena tidak menimbulkan kematian. Dan, kaitannya dengan penyakit sistemik non-autoimun masih diselidiki.

Namun, karena bentuk kelainan kulit yang khas dan mencolok mata, terutama bila di daerah yang terekspos misalnya wajah dan tangan, serta perjalanan penyakit yang cenderung cepat dan progresif, vitiligo acapkali membuat resah penderita dan keluarganya.

"Hal ini menimbulkan kekhawatiran, perasaan minder, malu, menarik diri dari lingkungan, yang berujung dengan penurunan kualitas hidup," Riva menerangkan.

Saat ini pengobatan vitiligo yang cukup efektif ialah dengan obat yang dioles, fototerapi, serta obat yang diminum sebagai tambahan.

Reporter: Arie NugrahaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengapa Semakin Banyak Anak Muda yang Mengidap Kanker di Saat Ini?
Mengapa Semakin Banyak Anak Muda yang Mengidap Kanker di Saat Ini?

Pada beberapa waktu terakhir, terdapat peningkatan jumlah pengidap kanker usia muda. Ini penyebab terjadinya peningkatan jumlah pengidap kanker tersebut.

Baca Selengkapnya
Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya
Jenis Kanker yang Umum Menyerang Anak, Ketahui Penyebab dan Gejalanya

Kanker adalah penyakit yang ditakuti oleh banyak orang, terutama orang tua yang memiliki anak. Ya, kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak.

Baca Selengkapnya
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak
Kenali dan Waspadai Gejala Kanker pada Anak

Kanker merupakan penyakit yang identik dengan orang tua, walau begitu, masalah kesehatan ini juga dapat dialami oleh anak-anak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak
Bisa Berujung Kanker Pankreas di Usia Muda, Hindari Gaya Hidup Kurang Gerak

Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.

Baca Selengkapnya
7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya
7 Penyebab Bintitan pada Anak, Begini Cara Mengatasinya

Bintitan pada anak adalah kondisi di mana terjadi peradangan pada salah satu kelenjar minyak di kelopak mata.

Baca Selengkapnya
Dipatuk Ular, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan
Dipatuk Ular, Ini Pertolongan Pertama yang Wajib Dilakukan

Untuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Anak Kena Polio di Klaten
Kondisi Terkini Anak Kena Polio di Klaten

Pasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.

Baca Selengkapnya
5 Cara Mengatasi  Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu
5 Cara Mengatasi Biang Keringat pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu

Biang keringat pada bayi adalah kondisi di mana kelenjar keringat mengalami penyumbatan atau iritasi.

Baca Selengkapnya
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan
Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan

Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.

Baca Selengkapnya