5 Alasan tidak bercinta lagi

Merdeka.com - Meskipun seks memberi banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental, ternyata ada banyak pasangan yang tidak lagi bercinta secara rutin. Kira-kira apa alasannya? Simak selengkapnya seperti yang dilansir dari Huffington Post berikut ini.

Tidak menyenangkan

Alasan pertama kenapa pasangan tidak bercinta adalah karena mereka menganggap seks tidak lagi menyenangkan. Sebenarnya hal itu cukup wajar. Beberapa orang bahkan terbiasa dengan fokus mengejar orgasme. Sehingga ketika sudah mencapai klimaks, seks sudah tidak terasa menarik lagi.

Suasana hati buruk

Kesenangan adalah bagian penting dari seks. Namun sulit meraih perasaan itu jika seseorang sedang marah, sedih, atau terluka. Begitu juga dengan keintiman. Sulit membangun suasana intim jika salah satu pasangan merasa bersalah, malu, dan cemas karena pertengkaran kecil di tubuh rumah tangga.

Sakit

Seks bisa jadi aktivitas yang menyakitkan bagi wanita jika mereka tidak begitu bergairah. Alasan tersebut termasuk dalam kategori sakit atau masalah kesehatan medis lain yang menyebabkan pasangan tidak bercinta lagi seperti biasanya.

Pasangan tidak antusias

Salah satu hal yang diinginkan seseorang ketika bercinta adalah perasaan diinginkan. Namun ketika pasangan tidak merasa antusias dengan aktivitas intim tersebut, akhirnya seks pun batal dilakukan. Sebab seks tanpa perasaan tidak akan ada artinya bagi masing-masing pasangan.

Belum menentukan jadwal

Rutinitas adalah hal yang harus ditetapkan dalam seks. Setidaknya, pasangan harus bercinta seminggu dua kali. Semakin sering bercinta pun semakin baik. Sayangnya, jika tidak ada jadwal yang ditentukan, pasangan akan semakin jarang bercinta dan lama-lama tidak melakukannya sama sekali.

Itulah berbagai alasan kenapa pasangan tidak bercinta lagi. Semoga Anda tidak mengalami hal serupa.

Baca juga:

Tingkatkan gairah seksual dengan cara ini!

5 Trik agar foreplay lebih lama

Snowball, celana pendingin untuk suburkan sperma

5 Gerakan seks yang disukai pria

Pria membutuhkan lebih banyak seks, benarkah?