Serunya kompetisi baca Al-Quran anak-anak di Kenya

Merdeka.com - Anak-anak muslim di Kenya, menyambut antusias kompetisi membaca Al-Quran yang diadakan dewan masjid di negara Afrika Timur tersebut. Acara itu sudah berlangsung dalam lima kali Ramadan.

"Aku benar-benar menikmati mendengarkan anak-anak membaca buku Allah begitu berseni dan dengan suara merdu," kata salah satu pengunjung Masjid Jamia Nairobi Mohammed Abdi, kepada OnIslam.net, Jumat (18/7).

Setelah melihat kompetisi itu, Abdi mengaku yakin dengan pilihannya untuk memeluk Islam. Bulan Ramadan pun terasa selalu jadi istimewa baginya.

"Hati saya benar-benar pindah. Hal itu membuat Ramadan saya cukup istimewa, "tambahnya.

Selama akhir pekan lalu, sejumlah besar umat Islam berkumpul di Masjid Jamia Nairobi, masjid terbesar di Kenya di jantung ibukota. Mereka ingin menyaksikan secara langsung lomba membaca Al-Quran bagi anak-anak dan siapa yang menjadi juaranya.

Acara yang berlangsung selama tiga hari dimulai pada Jumat dan mencapai puncaknya di Minggu sore menambahkan rasa dan pengalaman puasa baru bagi umat Islam di negara yang nota bene muslim minoritas tersebut.

Dari sekian peserta, bocah bernama Khalil Musa, menjadi juaranya setelah para juri dan penonoton kagum terhadap penguasaan dan artikulasi Al-Qurannya. Dia juga menarik perhatian khusus karena ia berasal dari sebuah komunitas yang tidak mayoritas Muslim, Maasai.

Oleh karena itu, pengumuman Khalil sebagai pemenang sangat menyita perhatian juri dan penonton, karena dia berhasil mengubah tabel dengan mengambil slot yang sebelumnya telah didominasi oleh reciters dari komunitas Somalia, yang mayoritas penduduknya Muslim. 

"Saya berterima kasih kepada Allah (SWT) dan guru saya untuk memberkati saya dengan belajar dan menghafal Al Qur'an. Tanpa mereka saya tidak akan mencapai prestasi itu. Saya berdoa bahwa Al-Qur'an akan membimbing saya dan orang lain selama sisa hidup kita, "kata Khalil dengan senyum setelah mendengar pengumuman sebagai pemenang dalam acara kategori menghafal Alquran.

Atas prestasi tersebut, Khalil berhak memenangkan hadiah uang tunai sebesar USD 2.700 ditambah beasiswa penuh selama empat tahun untuk pendidikan di universitas. Khalil juga berhak mendapatkan paket mengunjungi Masjidil Haram di Mekkah secara gratis untuk melakukan "ziarah kecil" (umrah) bersama dengan dua orang tuanya dan guru. Sementara peserta lain juga mendapatkan hadiah seperti pergi ke Mekkah dan sejumlah hadiah uang tunai.