Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hukum mengqadha puasa bagi keluarga orang yang meninggal

Hukum mengqadha puasa bagi keluarga orang yang meninggal Ilustrasi puasa. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/JOAT

Merdeka.com - PERTANYAAN:

Jika ada seorang muslim meninggal saat Ramadan, apakah ahli waris harus mengqadha puasa yang ditinggalkan orang yang meninggal?

JAWABAN DR MUHAMMAD ARIF:

Ibadah puasa merupakan sebuah kewajiban bagi orang-orang yang beriman, tepatnya bagi mereka yang telah memenuhi syarat untuk berpuasa. Jika karena satu dan lain hal, seseorang yang telah memenuhi syarat tidak berpuasa, baik karena ada udzur ataupun tidak, maka yang bersangkutan berkewajiban mengganti puasa yang ditinggal tersebut pada hari yang lain.

Masalahnya adalah bagaimanakah jika seseorang tidak mengganti puasanya sampai meninggal dunia? Bolehkah keluarga atau kerabatnya menggantikan puasanya itu?

Secara umum dapat dikatakan bahwa jika ada seseorang yang meninggal sementara yang bersangkutan memiliki utang puasa, maka ahli warisnya diperbolehkan untuk mengqadha puasanya. Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa yang meninggal dunia dan ia masih memiliki tanggungan (utang) puasa, maka (diperbolehkan) bagi wali untuk mengqadha' puasanya." (HR Bukhari dan Muslim).

Secara lebih khsus, terlebih dahulu perlu dicermati penyebab almarhum tidak berpuasa sebelum meninggal. Seperti yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa penyebab tidak berpuasanya seseorang dapat dikategorikan dalam dua hal, yakni karena adanya udzur syar'i dan karena tidak adanya udzur syar'i.

Jika almarhum memiliki udzur syar'i permanen, misalnya orang tua-renta yang tak sanggup lagi menjalankan ibadah puasa, sakit berat yang sulit sembuh sementara yang bersangkutan terlalu payah jika harus berpuasa, serta sakit parah yang seandainya berpuasa malah akan membahayakan atau memperparah penyakit yang diderita, maka ahli waris tidak perlu mengqadha. Argumentasinya adalah karena almarhum meninggalkan puasa bukan karena lalai, melainkan karena benar-benar tidak ada kesanggupan untuk melakukannya, sehingga dianggap tidak memiliki utang puasa.

Jika almarhum memiliki udzur syar'i yang tidak permanen, sementara telah memiliki kesempatan untuk mengqadha akan tetapi kesempatan tersebut tidak dipergunakan untuk mengqadha puasa hingga datangnya ajal. Atau, almarhum meninggalkan puasa tanpa memiliki udzur syar’i, kemudian meninggal dunia karena kecelakaan misalnya. Maka almarhum dianggap memiliki utang puasa sehingga ahli waris boleh mengqadha puasanya atau membayar fidyah.

Dari Ibnu Buraidah, ia berkata: "Seorang perempuan mendatangi Rasulullah SAW lalu bertanya: 'Sesungguhnya ibuku telah meninggal dunia, sedangkan ia punya utang puasa. Apakah boleh saya berpuasa baginya?' Rasulullah menjawab, 'Boleh'." (HR Ibnu Majah).

Ibnu Amr berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa meninggal dunia dan dia mempunyai tanggungan (utang) puasa, maka hendaklah setiap hari (ahli warisnya) memberi makan kepada fakir miskin." (HR Ibnu Majah).

Wallahu a’lam bis-shawab.

(mdk/bai)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Mohon Ampunan dan Kebaikan

Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal, Mohon Ampunan dan Kebaikan

Umat muslim wajib mendoakan orang tua yang sudah meninggal.

Baca Selengkapnya
Bolehkah Puasa Syawal Digabung Qadha? Begini Penjelasannya

Bolehkah Puasa Syawal Digabung Qadha? Begini Penjelasannya

Tak mengherankan jika banyak orang masih bingung dengan hal ini, karena qadha puasa adalah kewajiban dan puasa Syawal adalah sunnah yang di bulan tertentu.

Baca Selengkapnya
Kehilangan Orang Tua dalam Waktu Berdekatan, Perempuan Ini Ungkap Cara Tuhan Membahagiakannya

Kehilangan Orang Tua dalam Waktu Berdekatan, Perempuan Ini Ungkap Cara Tuhan Membahagiakannya

Kedua perempuan ini meninggal dengan selisih waktu hanya 2 bulan saja.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Doa Menjenguk Orang Sakit dan Artinya, Umat Muslim Wajib Tahu

Doa Menjenguk Orang Sakit dan Artinya, Umat Muslim Wajib Tahu

Dalam Islam, membaca doa saat menjenguk orang sakit memiliki signifikansi besar karena mencerminkan nilai-nilai keagamaan, empati, dan solidaritas.

Baca Selengkapnya
Waktu Sholat Subuh dan Hukumnya Jika Kesiangan, Wajib Dipahami

Waktu Sholat Subuh dan Hukumnya Jika Kesiangan, Wajib Dipahami

Sholat subuh menjadi salah satu sholat 5 waktu dengan keutamaan besar. Namun, kita juga harus tahu kapan waktu dimulainya subuh dan batas waktu sholat ini.

Baca Selengkapnya
Doa Mengeluarkan Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Begini Hukumnya

Doa Mengeluarkan Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Begini Hukumnya

Doa mengeluarkan zakat fitrah ini adalah bacaan niat sebelum kita berzakat. Sama seperti ibadah lainnya, niat memiliki peran penting saat kita ingin berzakat.

Baca Selengkapnya
Wajib Tahu! Ini Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh

Wajib Tahu! Ini Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh

Di tengah maraknya kasus selingkuh, maka perlu waspada, agar pasangan tak sampai melakukannya.

Baca Selengkapnya
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu

Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.

Baca Selengkapnya
Kewajiban Ayah Terhadap Anak Hasil Zina, Pahami Hukumnya

Kewajiban Ayah Terhadap Anak Hasil Zina, Pahami Hukumnya

Kewajiban ayah terhadap anak hasil zina dapat dipahami dalam beberapa hukum.

Baca Selengkapnya