3 Situs Islam bersejarah di Yordania
Merdeka.com - Yordania terkenal sebagai salah satu negara yang masuk dalam catatan besar sejarah penyebaran Islam di dunia. Berbatasan dengan Arab Saudi di bagian selatan dan timur, Suriah di bagian utara dan Israel di Barat, Jordan merupakan salah satu Kerajaan Arab di Timur Tengah bersinggungan dengan Laut Mati.
Sesuai dengan perannya yang cukup strategis dalam penyebaran Islam, Yordania menyimpan banyak peninggalan yang tersimpan dalam beberapa situs sejarah Islam. Dilansir dari about.com, setidaknya terdapat dua situs dan satu kota Islam bersejarah di Yordania.
Hibabiya
Hibabiya (juga dikenal Habeiba) adalah nama reruntuhan dari desa Islam terdahulu di Yordania. Reruntuhan ini dulu terletak di gurun bagian timur Yordania, yang dulunya sering dilewati oleh para nomaden.
Investigasi awal dimulai dari barang-barang tanah liat yang berhasil dikumpulkan di sekitaran reruntuhan. Hasilnya menunjukkan jika aktivitas Islam dimulai sejak zaman Bizantium-Umayyad (661-750 M) dan atau Abbasid (750-1250 M), sejak zaman peradaban Islam. Situs ini dihancurkan pada 2008, dan sejak ini juga menjadi fokus dari kajian Islam dunia.
Qusayr Amra
Qusayr Amra atau juga Quseir Amra, dikenal sebagai kastil gurun pasir yang pernah ada di Jordan. Dibangun pada awal abad ke-8 antara tahun 723-743 M oleh Walid Ibnu Yazid yang dulunya berkuasa di Yordania. Qusayr Amra diperhitungkan sebagai salah satu bukti keagungan seni dan arsitektur Islam.
Arsitektur gedung ini sangat kompleks dan sebenarnya sudah membentuk sebuah kastil sesungguhnya. Bagian-bagian yang tersisa adalah sebuah kabin kecil, dulu digunakan untuk tujuan militer.
Qusayr Amra sangat terkenal dengan lukisan dindingnya. Lukisan dinding tersebut bergambarkan kegiatan berburu, wanita tak berbusana, dan juga perhitungan zodiak atau astronomi.
Keindahan di setiap dinding gedung yang menjadi refleksi seni tinggi dari Islam menarik UNESCO untuk menjadikannya salah satu warisan dunia yang dilindungi.
Aqaba
Aqaba adalah sebuah kota Islam abad pertengahan yang aslinya bernama Ayla. Ayla dulunya adalah ibu kota di zaman Islam awal dari 650 M.
Bangsa Umayyad, Abbasid, Fatimid dan Mamluks berhasil menduduki kota ini setelah sebelumnya dipegang oleh Bangsa Romawi. Aqaba merupakan kota penghubung antara Damaskus dan Madinah. Terdapat banyak situs bersejarah di kota ini seperti kastil Islami, kota tua Aqaba (Ayla) dan lain-lain.
(mdk/bai)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Padang Mangateh, Peternakan Tertua dan Terbesar di Sumatra Barat Warisan Kolonial
Sebuah daerah khusus peternakan ini dikenal mirip seperti padang rumput yang berada di Selandia Baru dan didirikan langsung oleh Pemerintah Hinda Belanda.
Baca SelengkapnyaSejarah Gereja Makam Kudus Yerusalem, Pemegang Kunci Dipercayakan pada Keluarga Muslim
Ada fakta unik di balik sejarah Gereja Makam Kudus Yerusalem.
Baca SelengkapnyaIslam Ada Berapa? Berikut ini 7 Aliran Islam yang Wajib Kamu Ketahui beserta Pandangannya
Merdeka.com merangkum informasi tentang 7 aliran Islam yang wajib diketahui beserta pandangannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Darimana Asal Muasal Nama Benua "Eropa"? Ternyata Ini Sejarah Panjangnya
Darimana asal penamaan "Eropa" dari benua Eropa? Simak ulasan sejarah lengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaSejarah Masjid Tertua di Kabupaten Blora, Usianya Mencapai 2,5 Abad
Masjid tertua itu merupakan tonggak awal perkembangan Islam di daerah tersebut
Baca SelengkapnyaArti Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Ketahui Hukum Menjawab Salam dalam Islam
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh dalam Islam memiliki makna yang indah.
Baca SelengkapnyaHari Istiqlal 22 Februari: Memaknai Sejarah dan Nilai Persatuan
Setiap tanggal 22 Februari 2024, Indonesia memperingati Hari Istiqlal.
Baca SelengkapnyaKisah Gereja Paling Bersejarah di Yerusalem, Ternyata Kuncinya Dipegang Keluarga Muslim Turun Temurun
Sebuah gereja paling bersejarah di Yerusalem miliki cerita unik di baliknya. Siapa sangka kunci bangunan ini ternyata dimiliki keluarga Muslim.
Baca SelengkapnyaMenolak Beasiswa Sekolah Guru Belanda dan Pilih Belajar Agama, Sosok Ini Jadi Tokoh Besar Muhammadiyah dari Tanah Minang
Tak hanya di Jawa, Tanah Minang turut melahirkan tokoh-tokoh besar Muhammadiyah era perjuangan.
Baca Selengkapnya