Yusril, batal jadi capres kini incar kursi Gubernur DKI
Merdeka.com - Mendekati pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017, sejumlah nama bermunculan mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di ibukota. Sejumlah nama, seperti Ridwan Kamil, Adhyaksa Dault, hingga Sandiaga Uno digadang-gadang bakal maju sebagai penantang Basuki Tjahaja Purnama yang sudah mengatakan akan maju sebagai bakal calon gubernur.
Yang terbaru, Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra dikabarkan bakal maju sebagai calon gubernur di Pilgub DKI 2017. Langkah ini disinyalir sebagai batu loncatan dirinya masuk dalam kandidat calon presiden ke depannya.
"Kita ikuti perkembangannya walaupun kita tahu bahwa kita kan dulu mau maju mencalonkan presiden tapi kalau rakyat mau Pilkada DKI, maju saja ke Pilkada DKI. Baru mau maju ke Pemilu presiden," kata Yusril di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (6/2).
Strategi ini, kata Yusril, seperti dilakukan Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelum duduk di kursi RI 1. Maka dari itu, sebelum maju sebagai calon presiden, Yusril bakal menaklukkan ibu kota dan melawan Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok.
"Makanya kata jawara Banten bilang ente kalau mau bertarung lawan Jokowi harus ngelangkahin mayatnya (mengalahkan di Pilkada) Ahok dulu," ujarnya.
Langkah Yusril untuk maju sebagai DKI 1 mengingatkan kita, ketika pada 2013 silam ia mengatakan akan maju pada Pilpres 2014. Saat itu Yusril mengaku dirinya siap jadi capres alternatif.
"Kalau saya sudah dicalonkan maka saya akan maju dan semoga bisa menjadi calon alternatif," kata Yusril saat jumpa pers di Kantor PBB di kawasan Casablanca, Jakarta Selatan, Rabu (4/12).
Selain itu, mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) ini mengaku jika partainya tidak perlu menggelar konvensi guna mencari Capres pada Pilpres 2014 mendatang.
"PBB mengambil jalan singkat jadi tidak menggunakan jalan konvensi seperti partai lain," katanya.
Kini seolah tidak kapok dengan kegagalannya di 2014, Yusril tidak menampik bakal maju menjadi capres 2019 karena dirinya menganggap sudah populer baik di kalangan atas sampai kalangan bawah.
"Saya akan maju (jadi Capres). Saya pikir, saya tidak ambil underestimate, kalau saya tidak terkenal maka akan abstain, coba dilihat di pedalaman Papua pasti masih bisa dapat suara, orang berpikir hanya kalangan atas yang kenal saya, karena saya profesor. Justru kalau saya jalan-jalan ke pedalaman Papua, pasar ikan, orang kenal semua," ujar Yusril.
Yusril juga mengklaim kader Partai Bulan Bintang masih bersih dari praktik korupsi dan kejahatan asusila karena berpegang teguh pada pada kode etik kepartaian dan perjuangan partai. Sehingga dipastikan kepercayaan masyarakat terhadap partai berlambang bulan dan bintang itu masih tinggi dan akan memuluskan ke pemilu 2019.
"Dibanding PPP dan PKS, memang saat ini cacat moralitas di PBB itu tak pernah terjadi, tak pernah ada pimpinan PBB yang ditangkap karena korupsi, partai ini tetap memegang teguh etik dan cara-cara yang profesional dalam berjuang," tukasnya.
(mdk/amn)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali
Baca SelengkapnyaReaksi Airlangga Hartarto Dengar Isu Jokowi dan Gibran Kandidat Ketum Golkar
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK Usul Ambang Batas Presiden di Pemilu 2024 Tidak 20%: Dulu Saya Calon Banyak, Satu Pilihan
JK menyebut, presidential Threshold (PT) atau ambang batas seharusnya tidak 20%.
Baca SelengkapnyaIni Kriteria Presiden 2024 Pilihan Istri Gus Dur
Dalam pertemuan dengan Wapres, para tokoh yang hadir menyampaikan hal-hal terkait pentingnya keutuhan bangsa,.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Menteri Bahlil 'Ngotot' Ingin Pilpres Satu Putaran
Bahlil berharap pemilihan presiden (pilpres) kali ini hanya berlangsung satu putaran saja.
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDua Pekan Kampanye di Jateng, Ini Alasan Ganjar
Jawa Tengah termasuk medan pertempuran yang diperbutkan antar kandidat calon presiden.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya