Urusi partai, SBY beri contoh buruk kepada menteri
Merdeka.com - Mendekati Pemilu 2014, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pernah mewanti-wanti para menteri yang berasal dari parpol agar tetap fokus terhadap tugas dan tidak ternina bobokan oleh urusan partai. Namun, kini SBY yang justru sibuk dengan partainya sendiri.
"Dulu SBY meminta menteri agar fokus pada tugas pemerintahan, tetapi justru SBY yang tidak komitmen dan menceburkan diri ke partai," kata pengamat politik dari UGM, Hanta Yudha, saat berbincang dengan merdeka.com, Sabtu (9/2) malam.
Hanta menilai, langkah SBY mengambil komando kepemimpinan partai adalah sebuah contoh buruk terhadap menteri-menteri di jajaran kabinetnya. SBY dinilai tidak konsisten atas apa yang pernah diucapkannya.
"SBY memberi contoh tidak baik kepada menteri-menteri. Soliditas kabinet juga akan menurun karena ternyata SBY terjerumus di situ, dengan multi-rangkap jabatan," jelasnya.
SBY dalam pidatonya di Cikeas menyatakan mengambil alih kepemimpinan partai selama dalam proses penyelamatan dan penataan organisasi.
"Elemen-elemen utama partai, utamanya fraksi DPR beserta dewan pimpinan daerah dan dewan pimpinan cabang berada dalam kendali dan bertanggung jawab kepada Majelis Tinggi sesuai hierarki partai," ujar SBY saat menggelar jumpa pers di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Jumat (8/2).
Menurut SBY, Majelis Tinggi akan melakukan penataan organisasi partai untuk meningkatkan kredibilitas partai. Semua kader partai bintang mercy itu pun wajib mematuhi putusan Majelis Tinggi yang digawangi langsung oleh SBY.
"Keputusan Majelis Tinggi partai mutlak dijalankan, dan yang tidak menjalankan akan diberikan sanksi tegas. Termasuk yang tidak nyaman dengan kondisi elektabilitas Partai Demokrat sekarang ini dan atau yang tidak suka dengan kebijakan penyelamatan partai yang dipimpin ketua Majelis Tinggi partai kita silakan meninggalkan partai dan kita ucapkan terima kasih dan akan kita isi jabatan yang ditinggalkan dengan pejabat partai yang baru," tegas SBY.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaGus Yahya berkelakar sebagian masyarakat merupakan bagian dari NU sehingga tidak perlu kaget jika menteri kabinet pemerintahan selanjutnya dari NU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabarnya karena perbedaan kutub politik di Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaAHY pun tidak khawatir soal jatah menteri Demokrat berkurang atau tidak.
Baca SelengkapnyaUsai bertahun-tahun jadi oposisi, kini AHY masuk dalam kabinet Jokowi
Baca SelengkapnyaIni reaksi AHY saat disinggung soal kabar meminta jatah Menteri Koordinator (Menko) di kabinet Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaPAN yakin Prabowo Subianto bijak dalam menyusun kabinetnya.
Baca Selengkapnya