Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Untung rugi Golkar dukung Ahok di Pilkada DKI

Untung rugi Golkar dukung Ahok di Pilkada DKI Musda Golkar. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Sengketa dualisme kepengurusan mewarnai perjalanan Partai Golkar selama satu tahun lebih. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan konflik elite Partai Golkar dari 2015 hingga 2016 membuat partai tersebut mengalami keterpurukan. Akibatnya, dukungan masyarakat kepada partai terus merosot.

Setelah bersatu kembali dan terpilihnya Setya Novanto sebagai ketua umum, Golkar coba melakukan berbagai cara untuk mendongkrak citra partai. Salah satu di antaranya adalah dengan mendukung calon petahana Basuki T Purnama (Ahok) di Pilkada DKI 2017. Meski tidak terlalu mengejutkan, dukungan itu dinilai sebagai strategi untuk membenahi partai. Ahok yang mendapat dukungan dari relawan muda dan sejuta KTP dinilai Golkar sebagai figur yang bisa mendongkrak citra partai di mata publik khususnya di Pilkada DKI.

"Kita lihat Golkar dari waktu ke waktu menurun. Kita punya strategi jangka pendek, menengah dan panjang. Jangka pendek adalah pilkada dan menengah itu pileg 2019. Ahok punya potensi karena memiliki satu juta suara dari warga DKI. Dan saya kira semua partai punya strategi," kata Koordinator Bidang DPP Golkar, Yorrys Raweyai ketika berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Selasa (16/8).

Yorrys mengisahkan awal mula dukungan itu. Di internal partai, dengan menyadari elektabilitas yang semakin menurun maka disepakatilah untuk mendekati relawan Teman Ahok. Dari sana terdapat kesimpulan awal, anak muda lebih melihat figur daripada partai. Cara yang terbaik menurut Yorrys kala itu adalah mendukung Ahok di Pilkada DKI agar citra partai terbangun positif di mata masyarakat dan anak muda.

"Saya komunikasi intens dengan mereka. Mereka gak lihat partai tapi karena figur. Inilah politik modern," ujar dia.

Pengamat politik Universitas Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menilai, strategi Golkar punya misi yang jelas yakni kembali sebagai partai penguasa. Golkar, dengan pengalaman politik bertahun-tahun tahu benar bagaimana mendekatkan partai dengan rakyat pasca konflik. Selain itu, lanjut dia, Golkar punya waktu yang cukup untuk membenahi kemerosotan termasuk restrukturisasi partai. Dengan menjadikan Ahok sebagai figur yang bisa mendongkrak citra partai, menurut dia harapan terdekat Golkar adalah mengembalikan kepercayaan publik.

"Tentu saja mereka memiliki strategi politik termasuk kenapa dukung Ahok. Ini salah satu cara menarik hati rakyat bahwa Golkar itu pro perubahan, pro pada tokoh berintegritas. Itu sebuah political will yang dilakukan elite Golkar," kata Ubedilah.

Namun demikian, Golkar bisa saja kembali terpuruk jika Ahok gagal meraih kemenangan di Pilkada DKI. Sebab Golkar yang secara elektabilitas menggantungkan harapan kepada Ahok. Kata dia, kekalahan Ahok adalah pukulan telak bagi Golkar.

"Untung kalau Ahok menang, tapi ya rugi kalau kalah. Publik menilai untuk tingkatkan citra partai ya melalui Ahok tapi kalau kalah ya berarti mereka juga gagal tingkatkan elektabilitas partai," tegas dia.

Bagi Ubedilah, Ahok dan Golkar sama-sama saling menggantungkan harapan di Pilkada DKI. Golkar mendukung Ahok untuk menaikkan citra partai, sementara Ahok membutuhkan Golkar agar bisa kembali menjadi pemimpin di DKI. "Ahok dan Golkar itu saling memanfaatkan," ujar Ubedilah.

Ibarat sudah di tengah jalan, Yorris mengatakan siap memenangkan Ahok di bulan Februari 2017 nanti. Isu seputar menarik dukungan dari Ahok dipastikan Yorris tidak akan dilakukan Golkar. "Kita tidak akan mundur dan kita akan berjuang keras agar Ahok bisa menang kembali," tegas Yorris.

Di sisi lain, Ubedilah mengatakan, jika Ahok menang maka otomatis citra partai meningkat. Dan hal itu menjadi awal dari cita-cita Golkar untuk kembali berkuasa di 2019. Cara yang terbaik adalah menjauhkan diri dari korupsi. Sebab, kader Golkar, kata dia sudah banyak yang tersandung kasus korupsi.

"Habitus korupsi melekat pada sejumlah elite dan politisi mereka. Golkar harus bisa ubah untuk bisa kumpulkan dukungan di 2019. Ini bisa ancaman serius. jika makin intens korupsi maka Golkar makin terpuruk," kata dia mengingatkan.

Pilih Ahok dan manuver Setya Novanto

Dukungan kepada Ahok juga dinilai Ubedilah sebagai strategi jitu Setya Novanto. Menurut dia, kepemimpinan Setnov tidak dilihat karena jiwa kepemimpinannya tapi berkat strategi politik itu sendiri. Dibandingkan dengan tokoh Golkar lainnya, Setya Novanto tidak dilihat karena kepemimpinan tapi latar belakangnya sebagai pengusaha.

"Kepemimpinan politiknya tidak kuat, apalagi kasus 'Papa minta saham'. standar saya sebut jika dibandingkan dengan tokoh Golkar lain tetapi daya pengaruh dan jaringan yang luas, Setnov punya daya tawar yang tinggi," jelasnya.

Potensi meraih kembali kekuasaan juga didukung oleh sumber daya Golkar itu sendiri menurut Ubedilah. Golkar dilingkari oleh politisi yang cerdas dan memiliki usaha dan media. Jika ini dimanfaatkan dengan baik dan tidak terjerat korupsi, dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, Golkar akan meraih kembali kepercayaan dan menjadi partai penguasa.

"Golkar ini unik, dia punya SDM politik yang heba dan modal. Tapi tidak cukup dengan dua hal itu. Jauhi korupsi itu saja kuncinya. Karena kesalahan lain masih bisa ditolerir oleh masyarakat kita," tutup dia.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Golkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo

Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.

Baca Selengkapnya
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim
Golkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet

Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar
Jokowi Jawab soal Isu akan Gabung Golkar

Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.

Baca Selengkapnya
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!
Golkar Usung Airin di Pilgub Banten 2024!

Airlangga menyebut Golkar masih menyusun koalisi untuk Pilkada Banten 2024.

Baca Selengkapnya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini

Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar
Jokowi dan Gibran Dianggap Tidak Mungkin Acak-Acak Partai Golkar

Ketua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar

Baca Selengkapnya
Hasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga
Hasto Blak-blakan Tuding Jokowi Bakal Rebut Partai Golkar, Begini Respons Airlangga

Peristiwa tersebut, dilakukan Presiden Jokowi jauh sebelum Pemilu 2024 berlangsung

Baca Selengkapnya