Tunjuk stafsus intelijen, Jokowi dinilai tak percaya pada BIN
Merdeka.com - Presiden Jokowi berencana akan menarik Komjen Pol (Purn) Gories Mere dan Diaz Hendropriyono sebagai pejabat teras Istana Negara. Gories akan mengisi posisi Staf Khusus Bidang Intelijen dan Keamanan sementara Diaz mengisi posisi Staf Khusus Bidang Sosial.
Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari curigai penunjukan itu memperlihatkan Jokowi sudah tak percaya lagi pada Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang kini disandang Sutiyoso.
"Tanya ke presiden, apa jangan-jangan enggak percaya pada KaBIN, kan enggak boleh. Atau ada hambatan komunikasi kan enggak boleh juga. Saya enggak tahu maksud presiden angkat Goris dan Diaz," kata Kharis saat dihubungi, Senin (11/7).
Politikus PKS tersebut mengaku bahwa dirinya kaget terkait keputusan Jokowi tersebut. Hal tersebut lantaran tak dikonsultasikan pada komisi I DPR.
"Kami akan tanya ke Kabin, emang ada hambatan apa sehingga dibentuk staf khusus intelijen untuk jembatani masalah intelijen," tuturnya.
Namun dia mengakui bahwa kondisi intelijen saat ini minim koordinasi. Dia mencontohkan pada kasus bom bunuh diri di Solo.
"Mereka tidak solid dengan saling menyalahkan dan lempar tanggung jawab. Nanti ujung-ujungnya Polres disalahkan padahal mereka enggak memiliki kemampuan atasi teror. Yang punya kemampuan itu ya Densus dan BNPT, punya program dan pelatihan, terlatih dan punya anggaran yang besar," ungkapnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Awalnya, AHY mendapatkan telepon dari Pratikno yang memintanya datang ke Istana.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi kabar bohong tersebut bersinggungan dengan tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2016 lalu, Jokowi memilih Tito sebagai calon tunggal Kapolri menggantikan Jenderal Badrodin Haiti yang memasuki masa pensiun.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca Selengkapnya