Titik cerah buat Dedi Mulyadi
Merdeka.com - Perjuangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju Pilgub Jawa Barat mendapatkan titik cerah. Setelah peluangnya bertarung hampir tertutup rapat karena partai yang menaunginya, Golkar memilih mendukung Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien.
Partai Hanura yang membuka harapan lagi buat Dedi menjadi calon gubernur Jawa Barat. Di Rakerda Hanura Jawa Barat, partai pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO) ini memilih mendukung Dedi Mulyadi dan dipasangkan dengan Aceng Fikri yang juga ketua DPD Hanura Jabar.
"Rekomendasinya tadi dibacakan oleh perwakilan dari komisi C, jadi merekomendasikan saya sebagai cawagub internal Partai Hanura dan juga mendukung Pak Dedi Mulyadi untuk diusulkan juga sebagai cagub, itu rekomendasi yang dihasilkan dari komisi C," kata Aceng di Bandung.
Aceng mengatakan, Hanura Jabar siap menangkan Dedi di Pilgub Jabar. Namun, keputusan resmi untuk mengusung Dedi diserahkan kepada DPP Hanura pimpinan Oesman Sapta Odang (OSO).
"Nanti di sana dikaji dipertimbangkan, dan endingnya tetap ada di ketua uumum yang keluarkan SK apabila itu sudah betul-betul seattle dan paketnya sudah betul-betul jelas. Itu ranahnya DPP," tambah mantan Bupati Garut ini.
Aceng sendiri mengaku belum komunikasi langsung dengan Dedi Mulyadi semenjak beredarnya SK dukungan Golkar kepada Ridwan Kamil dan Daniel Mutaqien. Dia mengklaim, dukungan kepada Dedi ini merupakan aspirasi dari kader Hanura di Jawa Barat.
Terkait Golkar yang pilih dukung Ridwan-Daniel, Aceng menambahkan, itu bukan masalah besar. Karena dalam perhelatan Pilkada, kunci kemenangan seorang calon kepala daerah bukan hanya dukungan partai politik semata. Sehingga, kalaupun tiket melalui parpol tak mencukupi, Hanura siap mendukung Dedi melalui jalur independen.
"Ya, ini kan passwordnya untuk ke pilkada itu bukan hanya parpol, perseorangan pun ada UU-nya. Kalau kita didukung 1,4 juta suara, berarti untuk memenuhi syarat perseorangan itu cuma 600 ribu lagi, enggak menutup kemungkinan kita ambil opsi itu karena bertarung enggak mesti lewat parpol, apalagi saya punya sejarah independen," kata Aceng.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meyakini Dedi Mulyadi tidak akan mengkhianati Partai Golkar. Apalagi sampai pindah ke partai lain untuk mendapatkan dukungan. Hal ini dikatakannya berdasarkan komunikasinya langsung dengan Bupati Purwakarta tersebut.
"Saya buka rahasia saja. Saya ketemu dengan saudara Dedi Mulyadi beberapa kali, terakhir di salah satu media, saya tanya 'Dinda gimana Jawa Barat dinda SK nya sudah seperti ini?'. 'Ya kan Pak Sekjen sebagai kader taat kepada aturan yang ada dan saya tidak mungkin mengkhianati Golkar'. Itu pernyataannya (Dedi Mulyadi)," ujar Idrus usai berkunjung ke rumah dinas Wali Kota Bandung, Sabtu (4/11).
Idrus mengatakan, dia sangat memegang dan mempercayai perkataan Dedi. Sebagai kader yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Barat, Dedi dinilai sangat solid kepada partai.
Dia pun meyakini Dedi akan menjalani keputusan yang telah ditetapkan DPP Partai Golkar terkait dukungan terhadap Ridwan Kamil. Dedi akan membantu mengupayakan langkah-langkah memenangkan Ridwan Kamil yang diusung.
"Pak Dedi Mulyadi sebagai ketua tentu akan melaksanakan keputusan ini dan tentu Dedi Mulyadi tetap menjadi ketua (DPD Golkar Jawa Barat). Saya bertanggung jawab kalau ada isu isu bahwa ada yang mau ganti, saya katakan nggak ada yang mau ganti," katanya.
Terkait keinginan Dedi untuk maju dalam pilgub juga, Idrus mengaku partai sangat menghargai semangat itu. Termasuk sosialisasi yang telah dilakukan Dedi selama ini. Namun, pengurus pusat memiliki pandangan dan penilaian tersendiri untuk menentukan dukungan salah satunya melihat survei yang tidak pernah menempatkan Dedi di posisi atas.
"Partai Golkar mengedepankan kader, apalagi pengurus, tetapi karena kita ingin menang di pilkada. Kemudian yang kedua karena kita ingin konsisten pada moto Partai Golkar , suara Golkar suara rakyat. Maka tentu kita bertanya kepada rakyat melalui survei," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak Terima Proyeknya Dipalak, Dedi Mulyadi Sambangi Rumah Preman, Ending-nya Istrinya Diberi Uang Buat Modal
Politikus Partai Gerindra, Dedi Mulyadi, kesal mengetahui pembangunan jembatan di Desa Cijunti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Purwakarta, diganggu preman.
Baca SelengkapnyaKader Golkar Yang Pilih Prabowo-Gibran Baru 65 Persen, Airlangga Kumpulkan Pimpinan DPD Seluruh Indonesia
Airlangga memerintahkan mereka bekerja lebih keras untuk pemenangan pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup De Gadjah: Tak Punya Cita-cita Terjun ke Dunia Politik, Kini Pimpin Gerindra Bali
Di jajaran Ketua-ketua partai politik di Bali, Made Muliawan Arya bisa disebut sebagai yang paling muda usianya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cagub DKI Jakarta Ditentukan Prabowo, Tak Mesti Kader Gerindra
Partai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaRidwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar
Bagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDihadiri Prabowo Saat Ucap 2 Kalimat Syahadat, 10 Foto Budi Djiwandono Saat Jadi Mualaf
Budi yang merupakan Wakil Ketua DPP Gerindra ini menikahi wanita cantik bernama Mila Gunawan.
Baca SelengkapnyaPAN dan Golkar Berebut Andil Besar Menangkan Prabowo-Gibran
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto terang-terangan minta jatah 5 kursi menteri di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaRaihan Kursi Naik Signifikan, Golkar Jaga Momentum Dorong Ridwan Kamil Maju Pilgub Jabar
Ridwan Kamil tetap menjadi prioritas karena peluang menangnya dianggap Golkar sangat besar dibandingkan maju di DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya