Tim Jokowi sindir Prabowo: Gawat setiap kali bikin kesalahan terus minta maaf
Merdeka.com - Calon Presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta maaf atas ucapannya terkait 'tampang Boyolali' yang menuai polemik di masyarakat. Prabowo meminta maaf melalui vlognya bersama juru bicaranya Dahnil Azhar Simanjutak.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi)-KH Ma'ruf Amin, Irma Suryani Chaniago menilai ucapan Mantan Danjen Kopassus itu tidak memiliki suasana batin yang tulus untuk menghormati rakyat. Katanya, sulit jika setiap melakukan kesalahan Prabowo selalu meminta maaf lagi dan lagi.
"Presiden itu bukan pemilik negara, pemilik negara ini adalah rakyat. Presiden justru orang yang harus menjalankan amanat rakyat sesuai dengan UUD 1945. Jadi mana boleh bentak-bentak dan merendahkan orang yang justru akan memberinya mandat," kata Irma saat dihubungi merdeka.com, Rabu (7/11).
"Gawat kan kalau setiap kali bikin kesalahan fatal terus minta maaf?" sambungnya.
Menurut dia, calon presiden harus bijak dan menjadi panutan bagi masyarakat. Sebagai pemimpin bangsa, kata Irma, presiden tidak boleh mudah dibohongi.
"Lah kalau yang dipanut saja gampang dibohongi dan gampang emosi, bagaimana rakyat mendapatkan pelajaran politik dan budaya yang akan membentuk karakter bangsa yang bisa dibanggakan?" ungkapnya.
Diketahui, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto Minta maaf karena pidatonya soal tampang Boyolali menuai polemik. Bahkan, karena pidato itu, demo demo di Boyolali menolak permintaan menolak kedatangan Prabowo.
Pertanyaan maaf itu soal Prabowo dalam bentuk Vlog bersama Koordinator Jubir Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dahnil mengunggah vlog itu di akun media sosial Twitter-nya, Selasa (6/11).
Prabowo menjelaskan, tidak ada niat sedikitpun untuk menghina warga Boyolali. Menurut dia, konteks bicaranya sebagai seorang keluarga dengan para pendukung yang hadir pada waktu itu.
"Cara saya kalau bicara familier, istilahnya mungkin bahasa sebagai teman. Audiens pada waktu itu enggak terlalu besar hanya 400-500an orang, kader dari partai koalisi, peresmian kantor pemenangan," jelas Prabowo.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen Istimewa Jenderal Prabowo Sungkem ke Perempuan Berusia 105 Tahun yang Sangat Dihormati
Prabowo Subianto resmi menyandang gelar jenderal kehormatan, Rabu (28/2).
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN soal Prabowo Naik Pangkat: Rezim Omon-Omon, Enggak Karu-karuan
Kata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Izin Absen Ratas dengan Jokowi, Alasannya Ada Acara Bukber Bareng TKN & TKD
Prabowo seharusnya mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan untuk membahas ketenagakerjaan
Baca SelengkapnyaPrabowo: Rakyat Ingin Pemimpin Jujur, bukan Menganggap Dirinya Pintar tapi Hatinya Tidak Jelas
Prabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Prabowo Mendapat Julukan Sahabat Santri Indonesia
Prabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaKini jadi Jenderal Bintang 4, Begini Detik-Detik Prabowo Subianto Dicopot dari Jabatannya Tahun 1998 'Tersenyum Legowo'
Momen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca Selengkapnya