Tidak Dapat Menteri, PAN Sadar Bukan Partai Pendukung Presiden Jokowi
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno menegaskan tidak pernah minta-minta jatah kursi Kabinet Indonesia Maju. Eddy menyadari tak dilibatkannya PAN menjadi anggota kabinet Jokowi-Ma'ruf dengan pertimbangan kontestasi Pilpres 2019.
Eddy menyadari tidak etis jika meminta jatah dalam kabinet kepada Presiden Jokowi. Terlebih lagi, dalam Pilpres 2019, PAN tidak berkoalisi dengan partai pendukung Jokowi-Ma'ruf. Partai berlambang matahari putih itu justru berkoalisi dengan Partai Demokrat, PKS, dan Partai Gerindra yang mengusung Prabowo-Sandi.
"PAN dari awal tidak pernah mengharapkan apapun, tidak pernah meminta, apalagi menekan. Kita menyadari sepenuhnya bahwa Pilpres itu kita tidak mendukung pasangan 01 dan kita sampaikan saat kita mendukung Pak Jokowi kita lakukan secara konsisten tidak ada imbal balik atau harapan imbal balik apapun," ujar Eddy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (23/10).
Terpenting saat ini menurut Edy adalah saling melaksanakan tugas dan fungsi jabatan masing-masing. Sebagai anggota legislatif, Eddy menegaskan pihaknya turut serta melaksanakan demokrasi sebagai penyeimbang.
Ia juga berharap agar tidak ada dikotomi partai politik koalisi pemerintah ataupun sebaliknya. Menurutnya, sejak rangkaian Pilpres 2019 telah selesai, dan koalisi telah dibubarkan, tidak ada lagi polarisasi masyarakat dengan identitas pendukung pasangan calon 01 atau 02.
"Kita tidak mengenal koalisi lagi, semuanya sudah campur baur, merah putih tidak ada dikotomi lagi," tandasnya.
Diketahui Presiden Joko Widodo melantik seluruhnya 34 menteri yang tergabung dalam kabinet kerja Indonesia Maju di Istana Presiden. Dari tokoh-tokoh yang dilantik sebagian besar dari kalangan profesional.
Sementara itu beberapa menteri yang berasal dari partai politik adalah PDIP, Golkar, PKB, Nasdem, Gerindra, dan PPP.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politikus PAN ini mengajak para petani yang hadir untuk ikut mensosialisasikan program kerja Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaIwan berujar pasangan Capres nomor urut 3 itu diyakini bisa membawa aspirasi para petani kala memimpin Indonesia.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut pemilih Joko Widodo yang ada di luar negeri di Pilpres sebelumnya kini mendukung dirinya.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga mempengaruhi kenaikan elektabilitas bacapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca Selengkapnya