Taufik akui bertemu Heru, hanya bahas reperda tak kunjung disahkan
Merdeka.com - Di persidangan raperda reklamasi dengan terdakwa Ariesman Widjaja pada Selasa kemarin sempat tersebut Kepala BPKAD, Heru Budi Hartono bertemu dengan Wakil Ketua DPRD DKI, M Taufik. Politikus Partai Gerindra tersebut mengakui pertemuan itu.
Taufik yang kala itu menjabat sebagai Balegda DKI menyebut pertemuannya dan Heru hanya membahas draf rancangan peraturan daerah (raperda) reklamasi.
"Yang saya sampaikan kepada Pak Heru kenapa draf raperda selalu berubah-ubah," katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (26/7).
Dia mengungkapkan, awal mula penyerahan draf pembahasan raperda Rancangan Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara dimulai pada tanggal 16 November 2015. Kemudian pada pembahasan ke dua pada tanggal 22 Februari ada perubahan draf sebanyak 13 pasal.
"Ini yang saya perlu sampaikan. Contohnya soal izin reklamasi yang tadinya enggak ada jadi ada kemudian soal tempat pembuangan sampah di Pulau O," terangnya.
Ketua DPD Partai Gerindra DKI ini menjelaskan, awalnya dirinya meminta hal ini disampaikan ke Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
"Makanya saya pilih Pak Heru untuk menyampaikan. Karena Pak Heru berani dan dekat dengan Pak Ahok," ujarnya.
Sebelumnya Heru mengaku bertemu Taufik sekitar bulan Maret 2016 di kawasan Grand Hyatt, Jakarta Pusat. Keduanya bertemu di luar karena saat itu Heru masih dalam situasi diklat alias tidak 'ngantor'.
"Saya juga ketemuan-nya siang sekitar jam setengah satu. Bertemu 15 menit setelah itu ke kondangan. Tak ada hal yang penting dari pertemuan tersebut," ujar Heru.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran membela Presiden Jokowi yang disebut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak bisa bekerja.
Baca SelengkapnyaBasuki Tjahja Purnama alias Ahok meluruskan dirinya bukanlah orang yang menolak pembangunan IKN yang telah dicanangkan Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok menyebut, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bisa kerja.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan, Ahok adalah temannya yang sudah lama dikenal secara baik.
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca SelengkapnyaAhok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya