Tantowi sebut kesalahan tulis kepanjangan BIN perburuk citra Jokowi
Merdeka.com - Wakil Ketua Komisi I DPR, Tantowi Yahya meminta agar Presiden Joko Widodo menegur dengan keras Menteri Sekretaris Negara Pratikno atas kekeliruan surat pelantikan KaBIN dan Panglima TNI. Menurutnya di era Susilo Bambang Yudhoyono dan Soeharto, tak ada kesalahan atas ketidaktelitian Setneg.
"Tegur dengan keras karena sudah memalukan lembaga yang di zaman Pak SBY dan Pak Harto nyaris tanpa salah," kata Tantowi saat dihubungi, Rabu (8/7).
Menurutnya kesalahan sepele itu menjadi fatal karena yang melakukan adalah orang-orang di lingkungan Istana Negara. Kesalahan orang dekat Jokowi tersebut bisa merusak citra presiden.
"Hal ini sekali lagi menunjukkan kelalaian, ketidakhati-hatian dan ketidaktelitian orang-orang di lingkungan paling dekat Presiden. Kesalahan sepele yang tidak boleh terjadi seperti itu pada gilirannya semakin memperburuk kinerja Pemerintahan Jokowi," tuturnya.
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini dijadwalkan melantik Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Panglima TNI yang baru. Pelantikan bakal dilakukan siang ini di Istana Kepresidenan, Jakarta. Undangan acara pun sudah disebar kepada para tamu undangan. Namun, publik ramai mendapati sebaran surat undangan pelantikan yang salah menyebut kepanjangan dari BIN.
Persoalannya ada di kepanjangan BIN yang sebenarnya Badan Intelijen Negara tapi ditulis Badan Intelijen Nasional. Kesalahan penyebutan kepanjangan BIN itu ramai menjadi perbincangan publik di media sosial.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi juga mengingatkan agar penyaluran bansos dipantau ketat supaya tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto menyebut, Jokowi bakal punya peran di pemerintahan berikutnya
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnya