Tak bisa usung calon sendiri, PKS manut dengan Gerindra dan PDIP
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) telah menyatakan tidak akan mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI tahun depan. Oleh karena itu PKS kemungkinan akan ikut serta dalam gerbong partai non Ahok untuk mencari calon pemimpin untuk Jakarta.
Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, pihaknya akan terus menunggu dinamika dari partai-partai di luar barisan Ahok. Beberapa tokoh diakui Hidayat bisa jadi pertimbangan untuk diusung bersama.
Sebut saja kader PDIP yang juga Wali kota Surabaya Tri Rismaharini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hingga calon dari Gerindra Sandiaga Uno. PKS, kata Hidayat, akan menyesuaikan suara dari partai-partai tersebut.
"Secara prinsip PKS juga akan berkoalisi dengan Gerindra dan partai-partai lain. Kalau kemudian nanti disepakati untuk apakah PDIP berkoalisi dengan lain dan sudah ada calonnya ya bisa saja, juga apakah akan jadi Bu Risma, Ganjar untuk dipasangkan dengan Sandiaga itu juga sesuatu yang terbuka," kata Hidayat di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/8).
Jumlah suara PKS di DPRD hanya 11 kursi. Fakta ini, menurutnya, membuat PKS tidak bisa mengusung calon sendiri untuk menjadi pesaing Ahok. Sehingga, Hidayat menyebut pihaknya mau tidak mau harus berkoalisi dan mengusung calon bersama.
"Karena sekali lagi PKS tahu diri cuma punya 11 kursi, dan itu artinya kami tak bisa putuskan sendiri. Gerindra sudah sebut nama Sandiaga Uno, PDIP pasti juga mengusung kadernya sendiri tentu kami akan sesuaikan dengan yang disepakati," tegasnya.
Secara internal, PKS telah menunjukkan ketertarikan dengan beberapa nama. Hidayat mengakui partai saat ini sedang melirik dan mempertimbangkan Risma, Ganjar sampai Ketua BNN Budi Waseso untuk didukung.
"Yang pasti Risma juga menjadi bagian dari kami endorse, iya. Tapi ada juga nama lain Ganjar Pranowo. Di luar itu juga ada nama Buwas, yang sangat baik memimpin Jakarta bebas dari narkoba. Nama-nama lain, kita kaji dengan partai-partai lain," tutupnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaLKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaPKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi Disebut Ingin Rebut Kursi Ketum PDIP: Katanya Golkar, Masa Semuanya
Jokowi sebelumnya disebut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengirim menteri untuk menjembatani pengambilalihan kursi ketum PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca SelengkapnyaGerindra: Lebih Penting Hak Sopir Angkot daripada Hak Angket Pemilu
Kamrussamad menyindir kepada politikus yang tidak siap kalah bereaksi dengan mendorong hak angket.
Baca SelengkapnyaGerindra Doakan Perjuangan PPP untuk Bertahan di Parlemen Melalui MK Membuahkan Hasil Positif
Untuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca SelengkapnyaGerindra Tegaskan Prabowo-Gibran Tak Pernah Tawarkan Kursi Menteri ke Anies dan Ganjar
Namun, Gerindra mengakui sudah berkomunikasi dengan kubu 01 dan 03.
Baca Selengkapnya