Merdeka.com - Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone Zulkarnaen menilai tahun 2017 merupakan sebuah perjalanan buruk bagi partai berlambang pohon beringin ini. Hal itu diungkapkannya mengingat sejumlah kader Golkar terlibat kasus korupsi.

"Tahun ini adalah sangat mengerikan, bagaimana banyak koruptor ditangkap dan terdapat juga di partai Golkar," katanya dalam acara diskusi bertema catatan akhir tahun 2017 dan proyeksi tahun politik 2018 di kawasan Setiabudi, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (29/12).

Dia memandang ditangkapnya 7 kader partai Golkar yang terdiri dari kepala daerah dan anggota DPR menjadikan suasana di partainya memprihatinkan dan menjadi pukulan berat bagi partai yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto.

Kondisi ini semakin diperparah karena mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto yang terjerat kasus mega korupsi proyek e-KTP. Pasalnya, kasus tersebut membuat elektabilitas Golkar berdasarkan hasil sejumlah survei menjadi merosot.

"Dengan kita lihat di survei tadinya di nomor satu jadi nomor dua, tapi sekarang kita terancam ke nomor tiga. Oleh karena itu kami melakukan dan bergerak cepat melakukan Munaslub. Sebab bukan persoalan kapalnya tapi harus mengganti nahkodanya, dengan harapan akan melakukan dapat melakukan perubahan," imbuhnya.

Bone berharap nantinya dengan kepemimpinan Airlangga, dengan slogannya yakni menuju Golkar yang bersih dapat memberikan pengaruh iklim politik yang lebih baik. Sehingga mampu membuat elektabilitas Golkar pulih kembali.

"Kita berharap agar Ketum yang baru bisa membawa partai Golkar lebih baik nantinya," tukasnya.