Syahrul Yasin Limpo mundur jika pemilihan Ketum Golkar terbuka
Merdeka.com - Caketum Partai Golkar Syahrul Yasin Limpo mengancam akan mundur dari pencalonan jika pemilihan dilakukan dengan sistem voting terbuka. Menurut dia, voting terbuka tidak mencerminkan demokrasi.
Syahrul menilai, demokrasi harus bebas dalam memilih. Tidak ada intimidasi. "(Kalau terbuka) Itu bukan kebebasan, saya akan mundur," kata Syahrul di arena Munaslub Golkar, Minggu (15/5).
Syahrul meyakini akan ada intimidasi jika coting dilakukan secara terbuka. Sebab akan terlihat mana yang memilih A dan mana yang memilih B.
"Ini prinsip demokrasi, kalau kalian ikut demokrasi, lakukan proses normatif tanpa tekanan," jelas dia.
Syahrul enggan menjelaskan apa bentuk intimidasi yang dikhawatirkan. Dia hanya menolak jika pemilihan ketum dilakukan secara terbuka.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrasi tidak berjalan sesuai yang diharapkan dan didambakan oleh rakyat.
Baca SelengkapnyaDalam sistem demokrasi, rakyat memegang kekuasaan tertinggi.
Baca SelengkapnyaPrinsip-prinsip dalam pemilu adalah kriteria yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pemilu agar pemilu berjalan dengan demokratis dan transparan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasto Sengketa Pilpres di Momen Hari Kartini: Semoga MK Ketuk Palu Emas, Bukan Palu Godam
Baca SelengkapnyaDalam sambutan di acara diskusi 'Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi', salah satu yang disinggung JK mengenai demokrasi.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemilu merupakan singkatan dari Pemilihan Umum, yang merupakan proses demokratis untuk memilih pemimpin dan wakil rakyat dalam suatu negara.
Baca Selengkapnya