Susun Kabinet, Jokowi Akan Minta Masukkan Ma'ruf dan JK
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G Plate menegaskan wakil presiden terpilih Ma'ruf Amin akan diajak diskusi soal menteri oleh presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun, kata dia, pembahasan soal menteri belum dimulai.
"Bahwa itu partai yang belum NasDem kan belum sampaikan. Intinya kabinet itu akan disiapkan oleh Pak Joko Widodo dan tentu akan dibicarakan dengan Kiai Ma'ruf Amin dan juga Pak JK (Jusuf Kalla) yang sekarang ini menjadi wapresnya," kata Plate pada merdeka.com, Rabu (31/7).
Plate mengatakan saat ini partai koalisi pun belum mengirim data pribadi para calon menteri ke Jokowi. Termasuk NasDem juga belum mengirimkan data calon menterinya.
"Pak Jokowi juga belum susun. Orang kan inginnya buru-buru kan belum Pak Jokowi kan menyampaikan bahwa dari pada partai itu belum kirim CV. Belum kasih, belum banyaklah CV yang dikirim. Bahwa itu partai yang belum NasDem kan belum sampaikan," ungkapnya.
Dia juga belum bisa memastikan apakah Ma'ruf sudah diajak bicara soal kabinet. Namun, lanjutnya bisa saja Jokowi sudah mengajak bicara Maru'f perkara hal tersebut.
"Kalau tanya sama saya mungkin tidak mungkin itukan pembicaraan Kiai Ma'ruf Amin dengan Pak Jokowi ya kan itu hal yang normal saja. Mereka berdua kan satu kotaknya. Pemerintah. Presiden dan wakil presiden terpilih," ucapnya.
Terpisah, Ketua DPP Partai NasDem Irma Suryani Chaniago yakin Ma'ruf diajak bicara soal kabinet. Tentunya dengan Wakil Presiden saat ini Jusuf Kalla.
"Sebenarnya gampang menjawab masalah ini, apa tugas wapres? Nah dari sana kita menilai, kira-kira dilibatkan tidak?," kata Irma.
"Saya yakin dilibatkan lah, tetapi memang presiden memiliki hak prerogatif kan, kabinet kerja itu pasti dibicarakan bersama oleh presiden, wapres dan partai koalisi, karena pak Jokowi itu sangat komunikatif dan koordinatif dengan partai-partai pendukungnya," ucapnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPada 26 Februari lalu, partai yang diketuai oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu hanya memperoleh 2.001.493 suara atau 2,68 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Laporan itu bagus apabila diproses oleh Bawaslu, karena sumber datanya dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaIni kali pertama Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna usai pemungutan suara Pilpres 2024 pada 14 Februari lalu
Baca SelengkapnyaSendi sebelumnya mengaku sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin para santri dan pelajar menggunakan hak pilihnya dengan baik.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut diungkap Mahfud MD yang menyebut ada kehangatanyang hilang dalam Kabinet Indonesia Maju
Baca Selengkapnya