Survei Populi Center: Elektabilitas Jokowi 52,8%, Prabowo 15,4%
Merdeka.com - Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei tentang calon presiden dan wakil presiden 2019. Hasilnya, elektabilitas Joko Widodo 52,8% masih unggul dibandingkan dengan Prabowo Subianto 15,4%.
Kemudian, disusul Susilo Bambang Yudhoyono 0,9%, Gatot Nurmantyo 0,7%, Agus Harimurti Yudhoyono 0,7%, Jusuf Kalla 0,5%.
"Sosok Joko Widodo masih menempati posisi pertama dengan persentase 52,8%. Disusul Prabowo Subianto di posisi kedua dengan persentase 15,4%," kata Peneliti Populi Center, Hartanto Rosojati di Kantor Populi Center, Jakarta Barat, Rabu (28/2).
Adapun kata Hartanto, persentase publik yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab semakin besar. Dari semula, kata dia 20,5% di bulan Desember 2017 jadi 25,5% di bulan Februari.
"Temuan ini menarik mengingat meningkatnya persentase masyarakat belum ditentukan dan tidak berpengaruh dukungan terhadap Joko Widodo," kata Hartanto.
Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 7- 16 Februari 2018, terhadap 1.200 responden. Survei menggunakan metode multistage random sampling, dengan margin of error 2,89 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaDari dua lembaga survei, Prabowo berada di atas angin karena elektabilitasnya berada di urutan pertama dibanding pesaingnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca Selengkapnya"Data menunjukkan bahwa sebesar 80 persen masyarakat menyatakan puas dengan kinerja Jokowi," kata Afrimadona.
Baca SelengkapnyaSalah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaBurhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan dua alasan utama elektabilitas Gerindra naik mengalahkan PDIP.
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca Selengkapnya