Survei: Khofifah unggul di Madura jika gandeng Said Abdullah
Merdeka.com - Selama satu tahun Lembaga Survei Initiative melakukan survei tokoh dalam pilihan gubernur 2013 ini. Hasilnya, Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa diramal bakal menguasai Madura bila menggandeng politisi PDIP Said Abdullah.
"Ini berdasarkan survei yang kami lakukan mulai 11 April 2012 hingga 15 April 2013. Saat menggelar simulasi, Lembaga Initiative menyandingkan Khofifah dengan Said Abdullah dan Soekarwo dengan Saifullah Yusuf (KarSa)," kata Peneliti The Initiative, Muhammad Dahlan, Kamis (2/5).
Menurut Dahlan, secara head to head, respon masyarakat di Madura cukup tinggi, untuk memilih dua pasangan Khofifah-Said. Bahkan, dia melanjutkan, 60 persen masyarakat Pulau Madura memilih pasangan Khofifah-Said. Sedangkan pasangan incumbent, KarSa, hanya sekitar 40 persen saja.
Latar belakang Said Abdullah sebagai putra asli Madura menjadi salah satu faktor kuat dukungan masyarakat Pulau Garam itu terhadap dia. "Khususnya di Kabupaten Sumenep. Jumlah pemilih di sana, hampir 100 persen mendukung pasangan Khofifah-Said."
Bila benar pasangan Khofifah-Said head to head dengan pasangan KarSa, Dahlan memprediksi 60 persen kemenangan akan diraih Khofifah-Said di Pulau Madura, pada Pilgub Jawa Timur yang akan digelar pada 29 Agustus mendatang.
Dahlan mengakui, selama ini Madura menjadi faktor penting dalam pertarungan perebutan kursi Jawa Timur 1. "Bukan saja karena pada Pilgub 2008 lalu wilayah ini menjadi penentu kemenangan KarSa, tetapi juga karena besar jumlah penduduk di pulau tersebut," katanya.
Pada Pilgub Jawa Timur 2008 silam, Khofifah yang saat itu berpasangan dengan Mudjiono (KaDji), pada dua putaran berhasil meninggalkan perolehan suara KarSa. Namun, karena diduga ada kecurangan suara di Pulau Madura, pemilihan diulang di tiga kabupaten, yaitu Sampang, Bangkalan dan Pamekasan.
Hasilnya, putaran ketiga suara KarSa berbalik drastis mengungguli perolehan suara KaDji yang semula unggul di dua putaran.
"Madura memiliki nilai strategis dalam peta politik di Jawa Timur, karena masyarakatnya yang militan serta jumlah pemilihnya besar. Jadi siapa yang bisa menguasai Madura, akan berpeluang memenangkan Pilgub," kata Dahlan yakin.
Respon cukup tinggi juga terjadi di daerah Tapal Kuda. Sebanyak 60 persen masyarakat di wilayah Tapal Kuda, terutama di daerah Pasuruan, juga memilih pasangan Khofifah-Said. Namun untuk wilayah Mataraman, KarSa unggul 70 persen.
"Popularitas pasangan Karsa unggul di wilayah Mataraman, dan Surabaya, karena pemilih Khofifah-Said hanya sekitar 36 persen saja," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud disambut antusias oleh kerumunan masa yang memadati lapangan Senduro, Kecamatan Senduro.
Baca SelengkapnyaPangkostrad Saleh Mustafa kini berpangkat Letnan Jenderal. Berikut ulasannya.
Baca SelengkapnyaDebat cawapres itu seperti memaparkan visi misi yang pertayaannya tidak bisa diduga.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud yang juga berstatus Cawapres, mendadak mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaSuami Muzdalifah, Fadel Islami terpilih menjadi anggota dewan DPRD Banten.
Baca SelengkapnyaMahfud juga menekankan pentingnya memilih pemimpin dari track record atau rekam jejak.
Baca SelengkapnyaWarga bernama Destares itu sebelumnya mengaku sempat mengalami penolakan di KPUD saat mengurus surat pindah untuk memilih di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menilai tak panik cawapresnya Mahfud Md dilaporkan ke Bawaslu atas dugaan penghinaan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaPria kelahiran 13 Mei 1957 di Omben, Sampang Madura ini merupakan anak dari pasangan Mahmodin dan Suti Khadidjah.
Baca Selengkapnya