Survei Indo Barometer: Dua DM dan Rindu dominan, Tb Hasanuddin kurang dikenal
Merdeka.com - Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum berada di urutan paling atas dari survei yang dilakukan Indo Barometer. Tingkat pengenalan calon tertinggi adalah Deddy Mizwar dengan 97,1%. Disusul Ridwan Kamil 88,8%, Dedi Mulyadi 67%, dan Uu Ruzhanul Ulum 43,9%.
Tingkat pengenalan calon terendah adalah TB Hasanuddin 10.6%, kemudian Sudrajat 11,1%, Anton Charliyan 15,5%, dan Ahmad Syaikhu 18.6%.
Hal itu dikatakan peneliti Indo Barometer, Asep Syaifudin dalam pemaparan di Hotel Bidakara Grand Savoy Homann Jl. Asia Afrika, Selasa (13/2).
Hasil perolehan survei untuk tingkat kesukaan dipegang oleh Ridwan Kamil dengan 89,3%, Disusul Deddy Mizwar 79,9%, Dedi Mulyadi 79,9%, dan Uu Ruzhanul Ulum 70,7%.
Tingkat kesukaan calon terendah masih dimiliki Anton Charliyan dengan 29,8%, Kemudian TB Hasanuddin 36,5%, Sudrajat 37,1%, dan Ahmad Syaikhu 45%.
Indo Barometer pun melakukan survei setiap nama jika berpasangan dalam mencari elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat pada Januari 2018.
Hasilnya, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum unggul dengan dukungan sebesar 44,8%. Disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 27,9%, pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan 1%, dan pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 0.9%.
"Yang belum menentukan pilihan itu sebesar 25,4%," ujar Asep.
Jika dilihat dari pengaruh dukungan partai politik, elektabilitas pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat masih didominasi oleh pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Nasdem, PPP, PKB, Hanura) tetap unggul dengan dukungan (44,6%).
Disusul pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Golkar, Demokrat) (26,5%), pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Gerindra, PKS, PAN) (1%), dan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan (PDI Perjuangan) (1%). Rahasia/belum memutuskan/tidak tahu/tidak jawab (26,9%).
"Dukungan partai belum berdampak signifikan. Ini terlihat dari tidak adanya perbedaan signifikan elektabilitas paslon bila dibandingkan dalam dua jenis pertanyaan, yakni pilihan paslon tanpa menyebut parpol pendukung dan bila disebutkan nama-nama parpol pendukung," pungkasnya.
Survei dilaksanakan di wilayah Provinsi Jawa Barat pada tanggal 20-23 Januari 2018. Jumlah responden sebanyak 800 orang dengan margin of error ± 3.46%, pada tingkat kepercayaan 95%. Metodologi yang digunakan adalah multistage random sample dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner.
Acara tersebut dihadiri oleh Ketua DPW Gerindra Jabar, Mulyadi, Ketua DPW PKB Jabar, Syaiful Huda dan Sekretaris PDIP Jabar, Abdy Yuhana.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Muhaimin Iskandar paling tinggi tingkat tidak disukai responden.
Baca SelengkapnyaGibran memperoleh 58,8 persen. Mahfud MD sebesar 24 persen dan Cak Imin sebesar 14,9 persen.
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan elektabilitas partai politik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca SelengkapnyaDirektur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyebut peluang 2 putaran masih terbuka
Baca Selengkapnyaapabila pemilihan legislatif dilakukan pada hari ini, PDIP menjadi partai yang paling banyak dipilih dengan 17,4 persen."
Baca SelengkapnyaDari 1.217 responden, 42,3 persen mengaku menonton debat capres dan 57,7 persen tidak menonton debat.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: 68,6 Persen Publik Tak Setuju Pilpres 2024 Diulang Tanpa Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin dengan wawancara dengan responden melalui sambungan telepon.
Baca Selengkapnya