Sudirman Said sebut beras impor sebagai bencana ekonomi
Merdeka.com - Bakal calon Gubernur Jateng Sudirman Said menilai anjloknya harga komoditi saat panen maupun karena kehadiran produk impor sebagai bencana ekonomi. Hal ini menjadi penyebab petani menderita kerugian sehingga tingkat kesejahteraannya tidak meningkat.
"Ini bencana ekonomi. Pemerintah harus turun tangan dan harus menunjukkan keberpihakannya pada petani," katanya saat bertemu dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bawang di Brebes, Sabtu (20/1).
Dia mengistilahkan dengan bencana karena tarafnya sudah darurat. Sehingga membutuhkan penanganan cepat agar nasib petani tidak makin terpuruk. Namun, Sudirman mengatakan, saat ini dirinya belum punya wewenang apa-apa untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapi petani.
"Sekarang saya baru bisa urun rembug mencari solusi. Tetapi kalau saya terpilih saya punya program untuk memuliakan petani. Saya akan larang beras impor masuk Jawa Tengah. Dan saya akan mendorong manajemen paska panen agar harga komoditi pertanian terjaga," ungkapnya.
Menurut mantan Menteri ESDM ini, sebagai negara agaris dengan sebagian besar penduduknya adalah petani, maka sewajarnya jika petani mendapat perhatian khusus.
"Dalam kasus beras misalnya, stok Bulog harus disegarkan. Stok yang lama harus dikeluarkan diganti dengan stok baru dari hasil panen petani, bukan dari beras impor," imbuhnya.
Sudirman Said saat bertemu dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bawang di Brebes ©2018 Merdeka.com/Dian Ade Permana
Terkait dengan bawang, pembeliannya masih belum bisa menolong petani. "Mungkin Bulog sedang mempersiapkan infrastruktur untuk penyimpanan bawang. Kita berharap ke depan Bulog bisa lebih berperan dalam menyelamatkan harga bawang yang setiap tahun selalu jatuh di saat panen," kata Sudirman.
Dalam pertemuan tersebut, Sudirman menerima pengaduan dari petani bawang. "Kami mengadu kepada Pak Dirman sebagai calon pemimpin Jawa Tengah. Kalau nanti terpilih harus memperhatikan nasib petani," kata Ketua Gapoktan Bawang Brebes, Aning Wiyono.
Hal senada disampaikan Ketua Asosiasi Bawang Indonesia, Juwari. Dia mengatakan, terpuruknya harga bawang merah saat panen bukan kali ini saja."Setiap musim panen kondisi seperti ini berulang. Tapi selalu tidak ada solusi yang baik untuk petani," tandasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudirman Said Sebut Pihak Kalah Pemilu Harus Jadi Penyeimbang Pemerintah
Kata Sudirman, situasi saat ini lebih kompleks ketimbang pada masa lalu.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Yakin Empat Menteri Jokowi Penuhi Undangan MK soal Sengketa Pilpres
Siapapun yang dipanggil oleh MK dalam persidangan nanti disebutnya wajib untuk hadir.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Nilai Syarat Jadi Pemimpin Indonesia Terlalu Longgar: Tidak Heran Ada Pengingkaran Etika
Sudirman menyoroti syarat yang diatur dalam Pasal 169 Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sudirman Said Nilai Pertemuan Megawati-JK Penting: Benefitnya Lebih dari Sekadar Mengurusi Elektoral
Sudirman memandang pertemuan antara dua elite itu pasti akan menghasilkan pembahasan yang substansial untuk bangsa
Baca SelengkapnyaSudirman Said Nilai Pernyataan Jokowi soal Presiden Boleh Memihak Bisa Merusak Norma Bernegara
Menurut Sudirman, ucapan Jokowi presiden boleh kampanye dan memihak berbahaya.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Nilai Indonesia Dalam Masa Mencemaskan: Berbahaya, Hukum dan Etik Diabaikan
Dia menyebut, seorang pemimpin yang berpikir sangat legalistik bakal mementingkan kemauan diri sendiri.
Baca SelengkapnyaKronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi
Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.
Baca SelengkapnyaStaf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaEmpat Menteri Bersaksi di Sengketa Pilpres, Semua Dilarang Bertanya Kecuali Hakim
Suhartoyo meminta semua pihak untuk hadir dan mendengrkan kesaksian dari empat menteri terkait.
Baca Selengkapnya