Sudikerta akhirnya rela jadi Cawagub lagi demi warga Bali
Merdeka.com - Ketua DPD I Golkar Bali I Ketut Sudikerta akhirnya legawa dicalonkan sebagai bakal calon wakil gubernur oleh partainya. Golkar awalnya mengeluarkan SK Sudikerta sebagai cagub, namun belakangan dievaluasi menjadi cawagub.
Sudikerta sudah dua periode sebagai Wakil Bupati Badung, kemudian lima tahun jadi wakil gubernur Bali dampingi Mangku Pastika.
Sudikerta sempat menolak dicalonkan jadi Cawagub, namun akhirnya dia melunak. SK Golkar mendukung Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Ketut Sudikerta sudah dikeluarkan oleh Ketum Golkar Airlangga Hartarto.
Menurut Sudikerta, demi keinginan rakyat Bali, dirinya siap menjalankan penugasan ini. Selain itu, demi loyalitasnya sebagai kader, Sudikerta juga menerima penugasan sebagai Cawagub, meski ini berat.
"Demi rakyat Bali, saya siap untuk jadi calon wakil gubernur. Kesiapan saya sudah bulat dan ini bukti keloyalitasan saya terhadap partai," kata Sudikerta, usai menerima rekomendasi dari Partai Golkar di Jakarta, Jumat (5/1) via telepon.
Sudikerta mengaku, sesungguhnya keputusan tersebut sangat berat diterimanya. Namun dirinya menegaskan, semua dilakukan untuk Bali dan harus berani berkorban demi Bali.
"Ini sebenarnya berat bagi saya, karena saya sudah memegang rekomendasi Cagub sebelumnya. Namun saya akhirnya terima jadi Cawagub, demi Bali," tegasnya.
Dia menambahkan, amanat DPP Partai Golkar melalui Ketua Umum Airlangga Hartarto sudah jelas. Acuan survei yang menyatakan bahwa Rai Mantra – Sudikerta paling tinggi, jadi acuan mutlak dalam mengambil keputusan. Itu pula sebabnya, Sudikerta diminta agar mau menjadi nomor dua.
"Intinya, di partai ada reward dan punishment, yaitu penghargaan dan sanksi. Jika berprestasi, jelas mendapatkan penghargaan. Namun jika tidak menjalankan perintah dan tugas partai, pasti akan mendapatkan sanksi. Kalau saya menolak sebagai Cawagub, tentu ada sanksinya," tutup pria asal Bukit Pecatu Kuta Selatan, ini.
Secara terpisah di kubu lawannya, pasangan Wayan Koster - Tjokorda Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), sebagai calon gubernur dan wakil gubernur dari PDIP mendapat dukungan dari Partai Hanura.
Dengan bergabungnya Hanura, secara resmi ada empat partai politik pengusungan pasangan Koster-Cok Ace. Selain PDIP dan Partai Hanura, PAN dan PKPI juga mengusung duet Ketua DPD PDIP Provinsi Bali dan Ketua PHRI Bali itu.
Ketua DPD Partai Hanura Provinsi Bali Made Sudarta, meyakinkan bahwa dari DPP Hanura telah merekomendasikan pasangan Koster dan Cok Ace untuk Pilgub Bali 2018.
"Ya, DPP Partai Hanura sudah melakukan rapat. Dan keputusannya, kita mengusung pasangan Koster - Cok Ace," singkat Sudarta.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mengaku sudah menyiapkan seribuan nama untuk diusung di berbagai daerah yang menggelar pilkada serentak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaWaketum Partai Golkar Bambang Soesatyo sebelumnya mengungkapkan ada empat nama yang akan menjadi calon ketua umum.
Baca SelengkapnyaGolkar dan Partai Gerindra sudah memberikan tiket untuk Ridwan Kamil berlaga di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaLuhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya