Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suara PDIP terpecah, antara pujian dan tumbangkan Ahok

Suara PDIP terpecah, antara pujian dan tumbangkan Ahok Video Ahok Pasti Tumbang. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Peta politik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta terbagi antara gerakan mendukung calon petahana Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan gerakan asal bukan Ahok. Tiga partai politik sudah menentukan sikap bakal mengusung Ahok yakni Partai Golkar, Hanura dan NasDem. Partai politik di luar itu memilih berseberangan dengan Ahok.

Namun yang masih jadi tanda tanya adalah sikap politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Sampai saat ini, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum menentukan arah politik partai di Pilgub DKI Jakarta. Apakah mendukung Ahok atau mengusung calon lain yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang belakangan namanya santer didorong maju di Pilgub DKI.

Ketua DPP PDIP Andreas Pereira tidak menampik peluang partainya untuk mengusung Ahok-Djarot masih terbuka. peluangnya masih 50 persen. Megawati pernah mengumpulkan petinggi-petinggi PDIP di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat. Salah satu pokok bahasannya, Pilgub DKI. Dalam pertemuan itu, opsi pertama untuk Pilgub DKI adalah menduetkan kembali Ahok dan Djarot Saiful Hidayat. Ahok pun semakin percaya diri.

Berulang kali dia mengklaim mendapat dukungan dari Megawati. Contohnya kemarin, saat Ahok mengaku menghadiri pertemuan dengan Megawati dan Djarot Saiful Hidayat. Pertemuan digelar di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat. "Bu Mega intinya, ya beliau tetap saya dengan Djarot, beliau setuju," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (17/8).

Mantan Bupati Belitung Timur itu mengatakan, jika diusung PDIP, dia tak perlu lagi ikut penjaringan dan pendaftaran. Selain itu, kata dia, Megawati lebih cenderung sama calon petahana.

"Tetapi kan PDIP butuh proses, yang pasti bagi Bu Mega aku tidak perlu fit and proper test dan tidak perlu mendaftar karena aku sudah pernah terdaftar di tahun 2012. Itu Bu Mega ngomong," ucapnya.

Tapi itu baru sebatas klaim Ahok sendiri mengingat Megawati Soekarnoputri belum mengeluarkan instruksi untuk seluruh kadernya. Bukan rahasia lagi, suara PDIP kini terbelah dua. Antara kelompok pendukung dan penentang Ahok.

Petinggi PDIP tak segan memuji kinerja Ahok selama memimpin Jakarta bersama Djarot. "Kalau kinerja Ahok-Djarot bagus, kinclong, dan dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat dirasakan, signifikan," ujar Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno beberapa waktu lalu.

"Evaluasi kami sampai hari ini, kinerjanya cukup baik. Kalau Ahok konsentrasi pada penyelesaian tugas-tugasnya. Speed up, akselerasi anggaran-anggaran di DKI ini luar biasa. Bisa muncul jadi pusat kebudayaan baru di Asia Tenggara," klaim Hendrawan.

Politisi senior PDIP Maruarar Sirait juga menyakini partainya akan segera memberikan dukungan kepada Ahok. Pria akrab disapa Ara ini menyebut ada 3 sinyal diberikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung Ahok.

"Saat ultah Bu Mega, Ahok dapat tumpeng pertama, lalu dapat buku pertama di acara Museum Kota Tua dan saat haul Pak Taufik saya melihat bagaimana hubungan yang sangat baik antar keduanya," kata Ara.

Di sisi lain, ada kelompok-kelompok penentang Ahok. Bahkan belakangan ini semakin kencang menolak mendukung mantan politisi Gerindra itu. Dalam rapat konsolidasi di markas DPD PDIP DKI Jakarta, sejumlah kader dengan penuh semangat dan kompak menyanyikan lagu 'Ahok Pasti Tumbang'. Wakil ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDIP DKI Jakarta, Gembong Warsono membenarkan video itu dinyanyikan kader PDIP. Video berdurasi 31 detik itu dibuat saat rapat konsolidasi internal partai di DPD PDIP DKI Jakarta.

"Iya itu dibuat saat rapat konsolidasi hari Jumat malam," kata Gembong saat dihubungi merdeka.com.

Gembong kaget video rapat yang dihadiri pengurus partai mulai dari DPD, DPC hingga anak cabang PDIP itu tersebar luas. Sebab, video itu seharusnya tidak menjadi konsumsi umum. "Harusnya itu hanya untuk konsumsi internal partai saja," ujar Gembong.

Tidak hanya DPD PDIP DKI Jakarta, kelompok penolak Ahok juga datang dari politisi DPP PDIP. Wasekjen PDIP Ahmad Basarah menyatakan partainya akan mengusung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2017 dengan kriteria pemimpin yang sabar dan tidak menimbulkan kegaduhan-kegaduhan. Pernyataan ini seolah memutar kepada sikap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama, yang kerap kali terlihat emosional dan gegabah.

"Saya kira tentunya bukan ke Pak Ahok ya (kriteria pimpinan), soal santun kemudian beretika ya kalau Pak Ahok suka maki-maki orang saya. Saya maksudnya bukan Pak Ahok gitu," kata Ahmad di Gedung DPR RI, Jumat (12/8).

Ahmad Basarah menegaskan partainya sudah tidak memiliki urusan dengan Ahok. Sebab mantan Bupati Belitung Timur ini tidak mengikuti mekanisme yang ada.

"Yang pasti Ahok tidak mendaftar, terakhir pernyataan dia tidak akan mendaftar lewat PDIP. Jadi saya kira selesai sudah urusan Ahok dengan PDIP, karena dia sendiri yang menyimpulkan itu," katanya.

Partainya tidak akan memaksa untuk ambil bagian mendukung Ahok. Sebab, suami Veronica Tan ini merasa cukup dengan dukungan tiga partai, Hanura, NasDem dan Golkar.

"Karena merasa cukup diusung tiga partai politik, dan tidak lagi membutuhkan dukungan PDIP. Jadi Ahok yang memutuskan tidak maju lewat PDIP," tutupnya.

Ketua DPP PDIP Arteria Dahlan juga menunjukkan penolakan terhadap Ahok karena sikap arogan yang ditunjukkan selama memimpin DKI Jakarta. Dia mengkritisi kebijakan Ahok yang kerap menggusur rakyat kecil. Penggusuran yang dilakukan di Kampung Luar Batang, pasar ikan dan Kalijodo dinilai sangat menyulitkan rakyat kecil. Terlebih, Pemprov DKI melibatkan Polri dan TNI dalam aksi tersebut.

Ahok sendiri mengaku mengetahui kondisi internal PDIP yang terbelah dua. Karena kondisi itulah dia tak kunjung mendapat restu Mega. Partai berlambang banteng moncong putih itu belum satu suara mendukung Ahok. Bahkan ada kader-kader PDIP yang berkomitmen mengalahkan Ahok.

"Mereka masih mau konsolidasi kayaknya, di bawahnya itu, di bawahnya agak pecah. Karena dia (kader PDIP) udah bikin nyanyi-nyanyi tumbangin Ahok segala macem tuh di bawahnya," kata Ahok.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Politisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres
Politisi PDIP Sebut Tak Menutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bertemu Usai Pilpres

Lalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.

Baca Selengkapnya
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah
Gerindra Tak Yakin PDIP Oposisi di Pemerintahan Mendatang, Bambang Pacul: Suka-Suka Dialah

Partai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI
Ini Sosok Politikus yang Digadang-Gadang Gerindra untuk Maju Pilgub DKI

Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya
PDIP: Hak Angket Pemilu Segera Meluncur, Tunggu Tanggal Mainnya

Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus mengatakan, hak angket kecurangan Pemilu 2024 segera diusulkan ke DPR.

Baca Selengkapnya
Ditanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Ditanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang

Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.

Baca Selengkapnya
Saling Berlomba Untuk Bertemu Megawati, Kunci Strategis Pasca-Pilpres!
Saling Berlomba Untuk Bertemu Megawati, Kunci Strategis Pasca-Pilpres!

Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?

PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.

Baca Selengkapnya
Ini Jagoan Gerindra Buat Pilkada DKI Jakarta 2024
Ini Jagoan Gerindra Buat Pilkada DKI Jakarta 2024

Sejumlah partai politik mulai memunculkan nama-nama yang digadang-gadang maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ketua DPP PDIP Keras! Siap Berkawan atau Lawan Prabowo, Ikut Perintah Megawati
VIDEO: Ketua DPP PDIP Keras! Siap Berkawan atau Lawan Prabowo, Ikut Perintah Megawati

Ketua DPP PDI Perjuangan, Ahmad Basarah blak-blakan, arah politik PDIP akan mengikuti perintah Ketua Umum Megawati Soekarnoputri

Baca Selengkapnya