Soal harga nasi ayam, kubu Jokowi senang Sandiaga sering komentar 'lebay'
Merdeka.com - Wakil Ketua Koalisi Indonesia Kerja, Arsul Sani senang dengan pernyataan calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno yang melebih-lebihkan. Seperti harga nasi ayam di Singapura lebih mahal dari Indonesia, dan tempe setipis kartu ATM.
"Bagi saya, sisi pandang yang seperti itu, enggak hoaks tapi saya malah senang Pak Sandi seperti itu," kata Arsul di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/10).
Sebab, menurutnya, mudah untuk menjawab tudingan seperti itu. Arsul mengatakan tinggal menjawab dengan frasa 'masa sih'.
"Karena bantahnya gampang banget. Dengan kata 'masa sih' gitu aja kan. Jadi itu bukan hoaks. Semakin sering Pak Sandi statement seperti-seperti itu, ya semakin-semakin bahagia kita. Enggak pusing nanggapinya," tutur Sekjen PPP itu.
Tapi jika diangkat isu yang rumit seperti kritik dana besar pertemuan Internasional Monetary Fund dan World Bank, maka harus memberikan penjelasan yang detail.
"Coba kalau yang canggih-canggih, coba misalnya ini bicara IMF World Bank Meeting yang dikritisi biayanya luar biasa dan segala macam," katanya.
Sebelumnya, Sandiaga membandingkan harga bahan pangan di Indonesia dan di India. Dia mengatakan berdasarkan informasi yang dia dapat, harga berbagai bahan pangan di India seperti beras dua kali lipat lebih murah dibandingkan di Indonesia.
Tak hanya itu, harga sepiring nasi ayam di Singapura juga lebih murah dibandingkan di Indonesia. Jika di Singapura harga sepiring nasi ayam sekitar 3,5 dolar Singapura (SGD) atau sekitar Rp 35 ribu, di Indonesia harganya sekitar Rp 50 ribu. Hal ini disampaikan Sandi usai bertemu para milenial di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (8/10).
"Jadi kalau misalnya di Singapura sepiring chicken rice itu 3,5 dolar (SGD) atau Rp 35 ribu, di sini mungkin bisa Rp 50 ribu," sebutnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaTerkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi meminta agar dicek langsung di Pasar Induk bagaimana kondisi harga beras saat ini.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya"Pertama harga minyak makan merah ini lebih murah dari minyak goreng di pasaran," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaJokowi yang duduk di antara Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil, menikmati malam dengan menyantap nasi goreng.
Baca Selengkapnya