Sindiran PDIP: Kekuasaan Didedikasikan untuk Bangsa dan Negara, Bukan Ambisi Keluarga
Hasto menyebut dipilihnya Ganjar-Mahfud sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bukan untuk kepentingan partai.
Sindiran itu disampaikan oleh Sekjen PDIP Hasto.
Sindiran PDIP: Kekuasaan Didedikasikan untuk Bangsa dan Negara, Bukan Ambisi Keluarga
Sindiran PDIP: Kekuasaan Didedikasikan untuk Bangsa dan Negara, Bukan Ambisi Keluarga
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyinggung soal kekuasaan yang seharusnya dedikasikan untuk kepentingan rakyat, bukan untuk ambisius orang atau keluarga.
Hal itu, disampaikan Hasto saat menyambut Yenny Wahid yang mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Awalnya, Hasto menjelaskan soal dukungan Yenny terhadap Ganjar-Mahfud bisa membawa energi pergerakan positif. Anak Presiden ke-4 RI Abdurrachman Wahid atau Gus Dur itu diyakini sudah merenungkan sikapnya sebelum mengambil keputusan untuk kepentingan rakyat.
“Kekuasaan itu harus didedikasikan bagi rakyat bangsa dan negara bukan didedikasikan bagi ambisi orang perorang apalagi suatu keluarga,”
kata Hasto dalam sambutannya di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (27/10).
Hasto menyebut dipilihnya Ganjar-Mahfud sebagai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bukan untuk kepentingan partai. Kata Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, seperti disampaikan Hasto, keduanya terpilih untuk kepentingan rakyat.
“Beliau (Megawati) mengatakan kepada saya bahwa ini bukan kepentingan PDIP, bukan kepentingan saya, bukan kepentingan keluarga, maka saya menjawab seluruh harapan rakyat Indonesia terhadap sosok pemimpin yang punya pengalaman lengkap, yang jujur, visioner tetapi membumi,” ungkapnya.
“Yang juga berasal dari kalangan kita semua dari kalangan rakyat biasa, dan itulah Pak Ganjar dan Pak Mahfud MD,” sambung Hasto.
Lebih lanjut, Hasto juga menyinggung dipilihnya Ganjar-Mahfud itu bukan dalam usaha melanggengkan politik dinasti.
"Bahkan mohon maaf politik dinasti penggunaan kekuasaan, bahkan hukum pun mencoba untuk ditabrak," tegas dia.
“Bahwa politik itu digerakkan oleh hati nurani tetapi mengingatkan kepada kita semua, bahwa pemimpin itu harus berjuang demi kepentingan rakyat,” imbuhnya.