Merdeka.com - Duduk di sisi kanan minibus, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyusuri kemacetan kota Jakarta, sesekali membuka lembaran kertas di pangkuannya. Dia bersama rombongan Demokrat tengah ditunggu oleh Ketum PKB Muhaimin Iskandar, di kantor DPP PKB, Jl Salemba, Jakarta, Rabu (8/7).

Dengan pin partai di dada, rambut klimis, bergaya necis, AHY duduk di sebelah sang sekjen parpol Teuku Riefky Harsya. Di baris belakangnya, tampak Bendum partai, Renville Antonio. Duduk di kursi paling belakang bus, Andi Arief dan Herman Khaeron.

Tiba Pukul 13.45, WIB AHY semringah, bersama rombongan langsung menuju ruang Cak Imin, sapaan akrab, ketum PKB.

"Silaturahmi," kata AHY singkat sambil bergegas saat disapa di markas PKB.

Berkemaja biru lengan panjang, dengan masker corak merah putih, Cak Imin pun dengan sigap menyambut, putra sulung Presiden RI keenam SBY itu.

"Selamat jadi ketua umum," kata Cak Imin usai mengatupkan salam penyambutan.

Cak Imin didampingi Sekjen PKB Hasanudin Wahid, Waketum Jazilul Fawaid, Ketua Desk Pilkada Faisol Reza dan Ketua Fraksi PKB Cucun Ahmad.

Di awal pertemuan, kedua tokoh itu bernostalgia tentang pemerintahan era SBY. Kenangan tersebut menambah hangat pertemuan antara mereka. PKB menjadi rekan koalisi Demokrat pada rezim SBY. Selama 10 tahun, PKB mendukung SBY.

Atas dasar itu pula, Cak Imin menyatakan sangat terbuka membangun kerja sama dengan AHY. Selain bernostalgia, banyak isu yang didiskusikan antara AHY dan Wakil Ketua DPR itu.

Salah satu isu yang dibahas yakni Rancangan Undang-Undang (RUU) Haluan Ideologi Pancasila (HIP). UU inisiasi PDIP itu ramai ditolak publik.

Tak lupa, pertemuan dibalut nostalgia itu juga bicara kemungkinan koalisi Demokrat dan PKB di Pilkada Serentak 9 Desember 2020 mendatang.

"Kita secara tegas menolak RUU HIP yang beberapa saat lalu menjadi kontroversi di tengah-tengah masyarakat kita," kata AHY memberikan keterangan pers.

Pertemuan AHY dan Cak Imin membuahkan kerja sama di Pilkada 2020. Kedua partai sepakat berkoalisi di 30 daerah yang menggelar Pilkada. Kedua parpol juga sempat bertukar cendera mata khas partai.

Pertemuan AHY dengan pimpinan parpol bukan pertama kali sejak satu bulan belakangan. Safari politik sudah rajin dilakukan AHY sejak pelonggaran protokol kesehatan Covid-19 ini.

Bertemu Jokowi-Maruf

Bahkan, safari AHY diawali dengan bertemu Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Kunjungan AHY ke dua pemimpin Indonesia itu dilakukan terpisah dan diam-diam. Jokowi ditemui AHY di Istana Bogor. Sementara, Wakil Presiden Ma'ruf Amin ditemui di kediaman pribadi sang ketum MUI itu.

Setelah bertemu orang nomor satu dan dua di Indonesia, AHY kian sering menyambangi tokoh-tokoh partai politik.

Sowan ke Jokowi dan Ma'ruf, AHY melaporkan hasil Kongres partainya yang diselenggarakan di tengah situasi pandemi Covid-19. Diketahui, AHY terpilih menjadi Ketum Demokrat secara aklamasi.

Kunjungan AHY tersebut menghembuskan isu Demokrat bakal masuk dalam kabinet Jokowi. Apalagi tak lama setelahnya, Jokowi marah-marah mengancam bakal mereshuffle menteri-menteri yang tidak maksimal bekerja menangani Covid-19.

"Belakangan Demokrat, kalau dari gerak geriknya Pak Airlangga ketemu dengan Pak SBY, kemudian AHY ketemu dengan Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf," ujar Peneliti Politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Aisah Putri Budiarti.

Bukan tidak mungkin, dalam rencana reshuffle itu, Jokowi akan mengajak parpol di luar pemerintah seperti PAN dan Demokrat untuk masuk.

Markas Golkar

AHY pun telah melawat ke markas Golkar di Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat. Kunjungan ini merupakan kunjungan balasan AHY terhadap kunjungan Ketum Golkar Airlangga Hartarto ke rumah SBY, Cikeas, Bogor.

Topik yang sama dibicarakan AHY bertemu Cak Imin hari ini. Mereka mempersiapkan kekuatan di Pilkada 2020.

Meski garis politik Demokrat dan Golkar berbeda di tingkat nasional, tapi Airlangga mengakui koalisi di level daerah sangat mungkin terjadi. Sebab, koalisi Pilkada bersifat multipartai.

"Kita berbicara mengenai agenda politik terkait dengan Pilkada di tanggal 9 Desember nanti dan pilkada ini adalah pilkada dalam situasi new normal tentu berbeda dengan pilkada-pilkada sebelumnya dan Partai Golkar dalam pilkada ini ada 33 pasangan bersama dengan Partai Demokrat, dan ada potensi 31 daerah lain," kata Airlangga.

Keduanya juga membincangkan kondisi pandemi Covid-19 dan program-program yang sudah diluncurkan pemerintah dalam rangka menangani pandemi. Mulai dari penerapan new normal sampai stimulus ekonomi untuk UMKM dan pelaku usaha lain.

AHY menambahkan, kunjungan balasan ini juga sebagai bentuk dukungan moril kepada pemerintah, khususnya Airlangga dalam tugasnya sebagai Menko Perekonomian dalam upaya penanganan Covid-19.