Siapa cagub DKI 2017 yang akan didukung, PKS tunggu pilkada serentak
Merdeka.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum menentukan dukungan kepada kandidat Gubernur DKI Jakarta mendatang lantaran sedang fokus pada pemilihan kepala daerah serentak akhir tahun 2015.
"Kita (PKS) belum memutuskannya, kita fokus pada Pilkada 2015. Mengingat ada sekitar 43 kader keseluruhan yang mencalonkan diri sebagai kepala daerah," kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/9).
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua MPR ini juga mengatakan akan mendukung salah satu kandidat Pilgub Jakarta setelah Pilkada 2015 usai.
"Kami mengerjakan satu-satu dulu, kemungkinan setelah pilkada selesai baru kita bicarakan ke internal partai. Pilkadanya baru dimulai 9 Desember 2015, jadi setelah itulah," terangnya.
Meskipun demikian, Hidayat masih belum mau mengungkapkan bakal calon pilgub yang diharapkan dari partai yang lahir 20 April 2002 ini.
"Setelah itu, kita akan bahas pilkada 2017, bukan hanya yang di Jakarta saja. Tapi soal kriteria yang diharapkan partai belum dibahas, lihat saja nanti," pungkasnya.
Seperti diketahui, beberapa kandidat digadang-gadang menjadi pemimpin ibu kota 2017 mendatang melawan calon kuat Basuki Tjahaja Purna (Ahok). Salah satunya mantan Menpora Adhyaksa Dault yang mendeklarasikan diri untuk maju di Pilgub nanti. Ada juga nama Ridwan Kamil, Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di DKI, PKB hanya memiliki 10 kursi dan membutuhkan lebih 12 kursi lagi
Baca SelengkapnyaTumpak mengatakan putusan hasil sidang etik tersebut sudah disepakati oleh seluruh anggota Dewas KPK. Termasuk tanggal sidang pembacaan putusan tersebut.
Baca SelengkapnyaDPW PKS DKI Jakarta juga melakukan penjajakan dengan sejumlah figur lain, baik kader maupun non kader PKS.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tidak menutup kemungkinan juga beredar di wilayah lain, ataupun dialami pihak lain dengan modus berbeda.
Baca SelengkapnyaWalaupun sudah mengamankan sejumlah pihak, namun belum ada keterangan dari KPK.
Baca SelengkapnyaKPU diminta tidak mempublikasikan hasil yang justru berbeda karena banyaknya temuan kesalahan.
Baca SelengkapnyaCak Imin sampai dan disambut oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi.
Baca SelengkapnyaDKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaJokowi mengajukan ke MK agar jadwal Pilkada 2024 dimajukan September dengan alasan agar pelaksanannya mudah
Baca Selengkapnya