Seskab: Silakan tanya PDIP, siapa yang jauhkan Jokowi dan Mega?
Merdeka.com - Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membantah kabar adanya pihak di lingkaran dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin menjauhkan kepala pemerintahan dari elite-elite partai pendukung, termasuk Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri. Andi pun meminta hal itu ditanyakan kepada partai yang bersangkutan.
"Silakan ditanyakan dengan PDIP, yang dimaksudkan siapa (yang menjauhkan Jokowi dan Mega)?" kata Andi di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/2).
Menurut Andi, setiap partai pendukung memiliki akses langsung ke presiden. "Tidak hanya lewat Mensesneg yang atur jadwal," ujar dia.
Sebelumnya, sumber di internal PDIP menyebutkan, setelah dilantik sebagai presiden 20 Oktober lalu, Jokowi dan Mega baru bertemu satu kali. Selebihnya, permintaan Mega, yang selalu menaati prosedur untuk bertemu presiden, selalu tidak digubris.
Keterbatasan komunikasi ini juga relatif dialami oleh semua ketua umum partai koalisi. "Ada tiga orang di ring 1 Jokowi yang ingin sengaja menjauhkan Mega dan Jokowi," ujar sumber tersebut tanpa menyebut nama.
Namun, belakangan tiga nama yang beredar di media sosial adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Kepala Staf Kantor Kepresidenan Luhut Panjaitan dan Seskab Andi Widjajanto.
Kabar tersebut juga sudah didengar oleh beberapa anggota Koalisi Masyarakat Sipil. Saat menemui anggota Wantimpres Hasyim Muzadi di kantornya 30 Januari lalu, Ray Rangkuti mengendus ada pihak-pihak di Istana yang sengaja memotong komunikasi antara Mega dan Jokowi.
Menurut Ray, justru karena komunikasi Mega dan Jokowi terganggu, polemik soal pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri tak kunjung selesai.
"Saya punya keyakinan, kalau kedua bertemu akan terdapat titik temu di antara mereka. (Tapi) keduanya ini dipisahkan," jelas Ray di kantor Wantimpres. Turut serta bersama Ray yakni Chalid Muhammad, Romo Benny Susetyo, Dani Setiawan dan Riza Damanik.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaBegini Kata Politisi PDIP soal Kabar Jokowi Gabung Partai Golkar
Andreas pun menyinggung soal cawe-cawe Jokowi agar tetap berkuasa.
Baca SelengkapnyaPDIP Gaungkan Perubahan, Pertanda Akhir Hubungan dengan Jokowi?
Gaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI Dinilai Beruntung Ada Anak Presiden, Kaesang: PDIP Juga Punya Presiden di Partainya
Menurutnya, PSI beruntung karena putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum (Ketum) di partainya.
Baca SelengkapnyaGanjar Minta Jokowi Tegaskan Berpihak di 2024, Ini Pesan Penting PDIP
PDIP ingatkan pesan penting untuk Presiden Jokowi dalam memimpin selama Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnya