Serangan Amien Rais ke Jokowi, dari Mafioso sampai kriminalisasi
Merdeka.com - Koalisi Merah Putih merayakan kemenangannya dalam voting RUU Pilkada. Mereka berhasil mengembalikan pemilihan kepala daerah lewat DPRD.
Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais senang atas aksi walk out yang dilakukan Partai Demokrat saat voting RUU Pilkada tadi malam. Mantan ketua MPR itu bahkan mengaku melakukan sujud syukur atas sikap Demokrat itu.
Awalnya, Amien mengaku berdebar-debar soal hasil paripurna RUU Pilkada. Dia mencoba menghubungi sejumlah elite PAN untuk bertanya. Namun, mereka menjawab belum ada keputusan.
"Lalu jam 02.00 WIB, Ismail ketuk-ketuk pak-pak Demokrat walk out. Langsung saya sujud syukur," kata Amien dalam sambutan di silaturahmi anggota terpilih Koalisi Merah Putih di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/9).
Menurutnya, Demokrat bermain sangat cantik. Sebab, awal-awalnya partai besutan SBY itu mengaku memilih opsi pilkada langsung.
Amien rupanya tak cuma puas atas kemenangan koalisi merah putih. kembali dia menyerang Jokowi-JK.
Berikut serangan pria yang pernah dipanggil 'Bapak Reformasi' tersebut:
Pemerintahan Jokowi terancam mafioso
Amien Rais menyebut Koalisi Merah Putih (KMP) akan menjadi sparing partner bagi pemerintahan Jokowi. Dia berjanji akan mengawasi terus pemerintahan Jokowi."KMP harus solid mengawasi Jokowi-JK, saya menduga mafioso bisnis akan makin ugal-ugalan menggadaikan kekayaan kita ke luar negeri," tuding Amien.Amien Rais membandingkan kondisi saat ini dengan saat Indonesia dijajah VOC abad ke-17. Menurutnya baru satu perusahaan sudah bisa membuat Indonesia jadi bangsa kuli. Kini banyak perusahaan milik VOC di Indonesia."Pak Prabowo sepakat dengan saya. KMP adalah benteng terakhir kedaulatan Indonesia," kata Amien.
Sebut pendukung Jokowi kurang pendidikan
Politikus Senior Partai Amanat Nasional (PAN) terus menyerang pemerintahan Jokowi-JK. Anis menyebut secara kualitas, pendukung Prabowo di Koalisi Merah Putih (KMP) lebih unggul daripada pendukung Jokowi."Berbeda dengan pendukung sebelah, pendukung KMP lebih terdidik, lebih berbobot," kata Amien Rais saat memberi pembekalan pada para anggota DPR terpilih dari koalisi merah putih di Jakarta, Jumat (26/9).Karena itu Amien menyebutkan kubu Prabowo tak pernah buat rusuh. Menurutnya saat MK menolak gugatan Prabowo, tak terjadi apa-apa. Dia menyebut kini KMP berdiri untuk mengawasi pemerintahan Jokowi."Kita boleh kalah dalam pertempuran, tapi harus menang perangnya," kata Amien.
Amien kesal dengan penilaian masyarakat
Amien Rais kesal dengan sejumlah cibiran yang dialamatkan pada partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih (KMP). Menurutnya, banyak penilaian masyarakat yang salah tentang sikap politik KMP."Wah itu balas dendam, gara-gara kalah balas dendam. Ini ada something wrong, very something wrong," kata Amien saat memberikan pembekalan pada anggota DPR terpilih di Hotel Sultan Jakarta, Jumat (26/9).Menurut Amien, adanya KMP juga akan menjadi penyeimbang pemerintahan Jokowi-JK. Jangan sampai parlemen periode mendatang hanya menjadi setempel pihak eksekutif."Eksekutif akan menjadi otoriter dan parlemen akan menjadi tukang setempel," ujarnya.
Waspada kriminalisasi
Amien Rais mengimbau anggota Koalisi Merah Putih untuk berhati-hati, terhadap upaya pelemahan lewat kriminalisasi."Waspada upaya pelemahan lewat kriminalisasi tokoh KMP (Koalisi Merah Putih) lewat news dan hukum. Maka KMP harus mengumpulkan fakta-fakta dan solid, diangkat pelanggaran HAM oleh oknum tertentu," kata Amien saat memberikan sambutan di acara pembekalan anggota DPR terpilih di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (26/9).Seolah telah menyiapkan strategi balasan, Koalisi Merah Putih akan membuka lagi kasus skandal BLBI, skandal gas tangguh dan penjualan saham Indosat saat era Presiden Megawati."Kita akan bongkar lagi," tegas Amien.
Sebut tawaran menteri Jokowi hinaan
Bagi Amien, kemenangan Koalisi Merah Putih saat paripurna RUU Pilkada merupakan kemenangan keempat. Dia mengimbau kepada anggota koalisi untuk tidak tergiur dengan tawaran kubu Jokowi-JK."Jangan tergiur iming-iming yang cukup menghina, kursi kabinet. Naudzubillah min dzalik," ujarnya.Selama lima tahun ke depan, Koalis Merah Putih akan menjadi sparing partner atau lawan tanding pada pemerintahan Jokowi."Kalau memang Mas Jokowi, Mas Kalla untuk bangsa, kita dukung. Kalau tidak kita gebrak," kata Amien.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Pemakzulan Jokowi: Sampaikan Mimpi Politik Sah-sah Saja
"Dalam negara demokrasi, menyampaikan pendapat, kritik atau bahkan punya 'mimpi-mimpi politik' adalah sah-sah saja," kata Ari
Baca SelengkapnyaIsu Jokowi dan Gibran Bakal Golkar, Begini Kata Sekjen PDIP
Namun, kata dia untuk membangun peradaban politik yang berpihak kepada kehendak rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kaesang Buka Pintu Lebar-Lebar untuk Jokowi Gabung PSI
FX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaJokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan
Jokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.
Baca SelengkapnyaPolitik Zig Zag Demokrat: Jadi Penyeimbang, Mesra dengan Anies, Dukung Prabowo, Gabung Kabinet Jokowi
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) resmi bergabung ke koalisi pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetum Projo Budi Arie Nilai PSI Memiliki Napas dan Semangat Jokowi
Budi Arie mendorong, agar relawan dan masyarakat memberikan dukungan kepada PSI agar masuk parlemen.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Timnas AMIN: Mungkin Perlu Datang ke Desak Anies
"Mungkin Pak Jokowi perlu datang ke Desak Anies sekali-kali, itu kan terbuka," kata Jazilul Fawaid
Baca SelengkapnyaRamai-Ramai Akademisi Perguruan Tinggi Buat Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Ini Tanggapan Gibran
Gibran akhirnya buka suara soal ramainya akademisi mengkritik ayahnya, Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya